FL - 27

1K 113 7
                                    

Hari ulang tahun Roy Anderson

.

.

.

Hari itu telah tiba.

Dimana Vanessa, Jack, Irena dan Erick tampak berkumpul ditaman belakang pack.

Semuanya sudah didekorasi layaknya garden party. Ada kue dan pernak-pernik lainnya dan semua ini adalah ide dari Vanessa. Tampak beberapa kado sudah tertumpuk diatas meja.

“Wah…ternyata kau pintar juga mendekorasi. Lumayan.” Ujar sebuah suara dengan nada mengejek sambil menyikut bahu Vanessa.

“Ha Aha…Lucu. Kau berniat untuk mengejekku atau memujiku?” sambil menatap sinis pada laki-laki yang berstatus saudaranya itu.

“Ya..begitulah. pikirkan saja sendiri.”, Ujar Jack sambil membuat muka jelek kepada Vanessa.

“Kak Irena, apa begini tingkahnya setelah menikah? Bisanya Cuma mengejek orang. Aku harap kakak tahan dengan tingkah konyolnya itu kak.” Ujar Vanessa mengadu dengan wajah masam kepada kakak iparnya.

Ya, Jack dan Irena telah menikah seminggu yang lalu secara tertutup Cuma dihadiri Anggota Pack saja.

“Tenang saja Vanessa. Aku tahu sekali sifatnya. Memang seperti itu. Menjengkelkan.” Ujar Irena sambil tertawa dan membisikkan kata ‘menjengkelkan’ ditelinga Vanessa namun langsung ditatap dengan tatapan horror oleh Jack karena merasa jadi bahan gunjingan dua wanita didepannya itu.

“Sayang…kau bilang apa tadi? Aku dengar kalimatmu itu. Menjengkelkan.” Ujar Jack seolah mengancam Irena dengan wajah masam.

“Aku tau…mau marah? Silahkan…tapi akan kupastikan kau akan tidur diluar nanti malam.” Ujar Irena lebih mengancam hingga membuat wajah masam itu berubah menjadi wajah panik.

“bukan..bukan itu maksudku. Kau tau, aku sangat mencintaimu. Sungguh. Mana bisa aku marah kepadamu. Kumohon jangan marah ya.” Ujar Jack sambil menggenggam erat tangan istrinya itu.

Mereka tampak tertawa senang melihat pemandangan itu.  Biasanya Jack sangat menjaga Imagenya dan terkesan dingin kepada siapapun namun menjadi seperti bayi saat didekat mate-nya sendiri. Memang benar, seorang mate dapat mengubah kepribadian tak terduga seseorang.

“Wah kakak…kalau kau buat masalah denganku, akan kupastikan kak Irena sudah menguncimu diluar rumah.” Ujar Vanessa malah balas mengejek Jack sambil membuat wajah sumrigah.

“Alpha datang.” Ujar Erick sehingga mereka bersiap-siap di tempat masing-masing.

TAK…TAK

“SELAMAT ULANG TAHUN, ALPHA.” Ujar mereka bersamaan dengan bunyi confetti itu.

Sebuah ledakan confetti tampak menyambut kedatangan Roy, sehingga membuat Roy tersenyum sumrigah.

Tampak Roy mengenakan setelan Kasual dengan kaos Abu-abu dengan celana denim, tak lupa dengan gaya rambut yang sengaja tak tertata rapi meninggalkan kesan maskulin diwajahnya.

Roy menghampiri mereka dan memeluk mereka satu persatu sambil mengucapkan terima kasih. Roy berjalan mengahampiri wanitanya yang sedang tersenyum cerah kepadanya.

“Selamat ulang Tahun, Alpha. Semoga kebahagiaan dan kejayaan selalu bersama anda, Alpha.” Ujar Vanessa sambil tersenyum manis pada Roy.

Tanpa basa-basi, Roy langsung memeluk Vanessa dengan perasaan bahagia yang membuncah. “terima kasih, sayang. aku menyukainya. Sangat.” Ujar Roy sambil mengecup kepala itu sesekali.

“ayo kita potong kuenya. Aku membuatnya spesial untukmu Alpha.” Ujar Vanessa sambil mengurai pelukannya.

“Tentu.”

Fallen Luna (Moon Series #1) [END]Where stories live. Discover now