ID-21

1.2K 141 7
                                    

Suara jangkrik malam tidak mempan membuka mata seorang wanita yang terbaring lemah di ranjangnya. Pelayannya dengan setia menunggu hingga majikannya sadar.

Anneth tak berhentinya meneteskan air mata, kedoknya sebagai rogue terbongkar detik itu juga, ia tak berpikiran jauh bahwa ia melupakan fakta tentang Vanessa adalah seorang keturunan white wizard. Ia merasa sangat sedih namun bercampur dengan rasa takut yang menggerogoti jiwanya.

Jack langsung menemui adiknya saat mendapatkan mindlink dari Anneth, dan mengabaikan pekerjaannya. Namun pria itu telah pulang ke rumahnya setelah memastikan jika tidak ada yang membahayakan wanita itu.

"Luna...saya minta maaf, saya telah mengkhianati anda...saya pantas untuk dihukum...saya adalah bajingan yang ikut andil merusak hubunganmu dengan Alpha...saya sangat menyesal." Ujar gadis itu masih menangis.

Sebuah lenguhan keluar dari mulut wanita yang dipanggil Luna itu. Wajahnya bahkan pucat bak tepung. Hal itu membuat ia semakin merutuki dirinya sendiri.

"Lu-luna..anda sadar?? A-anda...a-aku..," ujar gadis itu terbata-bata, bahkan keringat dingin telah membasahi pelipisnya.

Tanpa diduga Anneth bersujud hingga bibirnya menyentuh ubin yang dingin tersebut.

"Luna...maafkan saya...tolong ampuni saya..saya sangat menyesal.."

"Anneth....jangan!! Jangan berbuat yang tidak aku sukai!! Tolong bangunlah!!" Pekik Vanessa melupakan rasa sakit yang masih terasa saat melihat gadis itu bersujud padanya.

Anneth berdiri dengan rasa ketakutan dan tak berani untuk menatap wajah majikannya. Hingga ia merasakan seseorang memeluknya. Ya itulah Vanessa.

Matanya mulai berkabut dan air matanya pecah saat itu juga. Dia merasa malu, sedih, senang dan marah dalam waktu yang bersamaan. Dia harusnya beruntung memiliki seorang majikan yang tidak membenci dirinya.

"Aku tahu kau tidak salah, kau tertekan oleh saudaramu, kau melakukannya dengan terpaksa dan aku tidak pernah menyalahkanmu apalagi untuk menghukummu karena aku yakin kau sebenarnya seorang wanita yang baik, takdirmu sebagai seorang rogue membuatmu terpaksa melakukannya." Ujar vanessa lembut dengan tatapannya yang hangat.

Mata anneth membulat terkejut mendengar penuturan Luna-nya itu. Seolah mengerti dengan tatapan itu, wanita berambut coklat kemerahan itu menjawab keterkejutan pelayannya,

"Matamu, aku melihat semuanya dari matamu...~" vanessa berhenti sejenak dan tanpa disadari matanya membiru diiringi dengan sulur hitam disekitar leher hingga separuh wajahnya hingga membuat Anneth meneguk ludahnya gugup melihat pemandangan yang tak lazim lagi didepannya.

"Kau jangan terkejut melihat wajahku... kau tahu? aku juga sedikit takut melihat wajahku sendiri, oke..mari kita lihat dirimu.." ujar Vanessa sambil terkekeh kecil dan membawa pelayannya duduk di sofa tengah kamarnya.

"Tapi apa anda baik-baik saja?"

"Aku baik, jangan khawatirkan aku."

Mata biru itu menatap seolah menembus hingga benak terdalam. Gambaran-gambaran hitam putih menari di pikirannya.

"Kau sebenarnya putri seorang Alpha, Anneth." Ujar Vanessa.

Tak henti-hentinya ia merasa terkejut mendengar fakta baru yang tidak ia ketahui. Putri seorang Alpha?

"Dan suatu hari sekelompok rogue menyerang pack-mu, Dark Eclipse Moon Pack. Dan membunuh semua keluargamu hingga akhirnya Max, pimpinan rogue tersebut menemukanmu yang saat itu berumur 6 tahun sekarat di hutan perbatasan. Dan ia menjadikanmu putri angkatnya." Tutur Vanessa dengan jelas namun wajahnya murung, mengetahui bahwa kelompok rogue tersebut yang menjadi penyebab kematian orang tuanya.

Fallen Luna (Moon Series #1) [END]Where stories live. Discover now