ID-19

1.1K 139 4
                                    

Happy reading
And
Dont forget for Votement and share this story 🍀
.
.
.
.
Warning!!! Typo beleberan 😂
.
.
------------------------------------------------------

Beberapa hari ini Vanessa selalu melihat visi yang tidak jelas di kepalanya. Bahkan ia harus bertanya-tanya, apa ia memang memiliki darah penyihir di tubuhnya? Apa ia bukan werewolf murni?

Bahkan saat ia dicaci maki oleh mate-nya sendiri sebenarnya ia sudah tahu, ia mendapatkan visi itu saat perjalanan menuju ruangan Roy. Namun ia selalu menepis jika itu hanya khayalan buruknya semata-mata. Namun buktinya sudah jelas. Visi yang ia lihat benar-benar menjadi kenyataan. Ia tersakiti hingga cedera di fisiknya.

Ia menjadi takut sendiri saat melihat visi lain yang akan datang ke kepalanya. Ia takut semuanya akan menjadi kenyataan. Ia tidak tahu cara mencegahnya agar tidak terjadi.

Saat ia melihat tanda di lehernya yang mulai memanjang ia mulai sangat peka apa yang terjadi. Penglihatannya sangat jernih hingga seolah bisa melihat semut berjalan diatas jendela kamarnya. Saat Sam mengunjungi kamarnya ia melihat seperti ada bayangan hitam yang samar menyelimuti tubuh Mate-nya. Apakah itu? Apa itu yang menjadi semua penyebab sifat benci Roy padanya tapi kenapa Sam malah berbeda seolah tidak terjadi apa-apa?

Tapi bagaimana ia harus mencari tahu semuanya? Jika ia tanya Jack ia tak akan tahu semuanya. Percuma saja.

Pikirannya langsung tertuju pada tetua pack. Biasanya tetua pack selalu tahu apapun. Apakah ia harus kesana?

"Anneth." Panggil Vanessa pada pelayannya itu hingga yang dipanggil telah berada di hadapannya.

"Apa ada yang anda butuhkan, Luna?" Ujar wanita itu sopan.

"Kau tahu kediaman tetua pack, Anneth?"

"Tentu, tapi...apa yang akan anda lakukan??"

"Antarkan aku kesana." Ujar Vanessa dengan raut wajah yang serius.

******

Seorang pria bertudung hitam tampak memandangi halaman belakang kediamannya yang sangat kumuh dan tak terurus.

Pikirannya terus merancang setiap detail rencana yang akan ia gunakan untuk menghancurkan Pack terbesar di paris tersebut.

Tentu alasannya tidak sembarangan, ada alasan yang sangat kuat dan melekat di benaknya. Jika bukan mereka yang mencari masalah duluan ia tidak akan mau menodai tangannya dengan kumpulan bedebah itu.

Matanya menyipit tajam di balik tudung besar yang menaungi hampir seluruh kepalanya. Bahkan geraman dengan perpaduan seluruh emosinya terdengar hingga kesekelilingnya.

"Akan kubuat mereka tidak bisa merasakan kebahagiaan sama sekali, akan dengan senang hati aku menyumbangkan semua penderitaan dan semua siksaan yang pantas untuk mereka." Ujar pria itu hampir berbisik.

"Ahh...lebih baik aku berburu malam ini, entah kenapa hasratku untuk memakan daging hewan yang mentah sangat menggodaku. Setidaknya malam ini aku akan bersenang-senang." Ujar pria itu meloncat dari jendela kamarnya dan merubah wujudnya menjadi seekor serigala hitam sekelam malam dengan manik goldnya berlari membelah kesunyian malam di hutan perbatasan.

Fallen Luna (Moon Series #1) [END]Onde histórias criam vida. Descubra agora