BAB 26

292 20 2
                                    

Alle menatap kursi yang belum terisi di sampingnya. Hari ini Alice tidak mau pergi bersekolah. Padahal Alle sudah membujuknya, tapi tetap saja Alice menolak. Katanya ia butuh sendiri. Ya, Alle memahami keadaan itu.

“Alice di mana?” ujar Kei yang sudah berdiri di hadapan Alle.

Malas menanggapi pertanyaan Kei, Alle mengendikkan bahu acuh. Kei kembali bertanya,”lo pasti tahu Alice di mana kan?”

“gue bukan nyokapnya.”

“gak usah basa-basi deh lo. Bilang ke gue Alice ada di mana?!”

Alle bangkit dari tempat duduknya, ia menatap tajam kearah Kei. Keributan yang mereka buat memicu semua yang berada di kelas untuk melihatnya. Kei masih menunggu sampai Alle berterus terang dengannya.

“jangan bikin gue emosi. Lo bisu gak bisa jawab?!”

“buat apa gue jawab?!” ujar Alle yang tak mau kalah dengan Kei.

Kei menarik kerah seragam Alle dengan nafas yang sudah memburu. Satu hantaman kuat mengenai sudut bibir kiri Alle. Alle tidak membalas perbuatan Kei. Justru ia tertawa,”percuma lo pukul gue. Gue nggak bakalan kasih tau lo di mana Alice!”

“bajingan!”

Bug!

Tubuh Alle menyentuh lantai. Tidak ada yang menolong. Kei sudah seperti orang kesetanan. Ia tidak berhenti menghajar Alle. Akhirnya Rangga, Bagas, dan Ridho yang melerai perkelahian mereka.

“lepasin gue!” teriakan Kei rupannya membuat Bu Betty yang tadinya hanya lewat menjadi berhenti.

“berhenti! Kalian berdua ikut saya ke ruangan,” ujar Bu Betty membuat Kei akhirnya berhenti.

Dengan susah payah Alle mencoba bangkit. Ia mengikuti Bu Betty menuju ruangannya. Kei yang berdiri di samping Alle hanya memalingkan muka. Ruangan Bu Betty adalah tempat terangker bagi siswa yang melangar pelangaran. Baru pertama kali ini Kei dan juga Alle memasuki ruangan serba putih ini.

“siapa yang mulai duluan?” tanya Bu Betty menatap Alle dan Kei bergantian.

Alle menujuk kearah Kei. Sebaliknya Kei menunjuk kearah Alle,”dia yang duluan Bu. Tadi saya lagi duduk dia malah nojok saya Bu.”

“benar begitu Kei?”

Kei menunduk,”iya Bu, tapi Bu…”

“kalian nggak baca peraturan dilarang berkelahi di sekolah?! Mau jadi apa negeri ini kalau kalian masih muda bisanya cuma berantem!”

Kei dan Alle saling melempar tatapan benci. Bu Betty yang melihat kelakuan mereka berdua segera berdiri di tengah, “Kei, baru kali ini kamu melangar hukuman. Dulu pas kamu pacaran sama Alice sikap kamu udah berubah. Kenapa sekarang jadi balik lagi?”

“kok jadi bawa-bawa Alice sih Bu?” tanya Kei.

“ya emang bener. Jangan-jangan kalian udah putus ya?” Bu Betty kini yang balik bertanya kepada Kei.

Alle tertawa, “Ah, ibu ketingalan berita. Mereka udah lama putus Bu, kan sekarang Alice sama saya.”

Mendapatkan informasi baru dari Alle, Bu Betty mengangguk,”pantes saya nggak pernah lihat kalian jalan bareng lagi.”

“kok jadi bahas masalah pribadi saya sih Bu?” ujar Kei tidak terima.

“lari keliling lapangan tiga puluh kali, se-ka-rang!”

Dengan malas Kei tetap menjalankan hukuman itu. Sedangkan Alle berdiri menatap Kei,”kalau udah jadi mantan yaudah lupain aja! Gak usah sok peduli lagi!”

Filantropi [SELESAI]Where stories live. Discover now