DREAM - So far Away [End]✔

Part 5. See You Again

Terkadang tak mampu menjembatani kemustahilan

Seolah menolak keinginan dan harapan manusia

Apa kuasa manusia atas takdir

Karena takdirlah yang akan mengukir cerita panjang hidupmu

----- Dream: So Far Away ----

Ada lumayan banyak pasang mata yang menyaksikan kejadian di koridor depan ruang kelas 2-1 dimana Taehyung dan Jimin yang secara tidak sengaja bertabrakan yang mengakibatkan salah satunya terjatuh. Tidak terlalu keras sih, tapi lumayan juga menimbulkan bunyi karena tas yang dipakai taehyung ikut terjatuh.

Taehyung terdiam. Entah kenapa wajah pemuda yang ada di hadapannya ini sangat familiar dalam ingatannya. Tapi siapa? Taehyung masih belum menemukan jawabannya. Teman masa lalu mungkinkah? Itu yang ada dalam benak Taehyung. Ingin mengetahui nama pun, pemuda yang ada di depannya itu kini tidak mengenakan nametag.

"Mau kubantu?"

Park Jimin mengulurkan tangan kanannya di depan Taehyung. Tanpa menunggu lama ia menerima uluran tangan Jimin. Beberapa sekon hanya saling menatap hingga kemudian Park Jimin perlahan mendekatkan pundaknya ke sisi kanan tubuh Taehyung dan berbisik persis di dekat telinga pemuda itu.

"Kenapa setelah sekian lama, kau muncul lagi di hadapanku, hah?"

Dingin, tajam, menusuk.

Ketiga kata itu sempurna untuk mendefinisikan suara Jimin. Taehyung tertegun dan menegang. 

Mata itu begitu tajam. Taehyung menyadarinya. Hanya sepersekian detik sebelum akhirnya Jimin mengubah ekspresinya menjadi normal kembali dan membantu Taehyung untuk bangkit.

Jimin menepuk pundak Taehyung pelan kemudian melangkah pergi memasuki ruang kelas 2-1.

Sementara Taehyung masih terdiam sembari terus memandang sosok yang sudah masuk ke dalam kelas itu.

Jungkook membuka suara dan menyadarkan Taehyung.

"Kak, ini tasmu. Lain kali hati-hati, ya." Jungkook merangkul pundak Taehyung dan mengajak Taehyung menjauh dari ruang kelas Jungkook. Taehyung hanya mengangguk pelan.

Mereka melangkah ke arah tangga. Namun langkah Jungkook tiba-tiba terhenti saat menyadari sesuatu.

"Kak, maaf. Sepertinya aku akan ke dalam kelas dulu sebentar. Pundakku ini rasanya bisa remuk kalau membawa tas ini lama-lama. Apalagi barang-barang yang ada di tanganku ini." Jungkook menunjuk beberapa bingkisan yang ada di tangannya.

Pasti Jungkook kesusahan membawanya sedari tadi.

Taehyung tersenyum dan mengangguk disusul dengan Jungkook yang berjalan menuju kelasnya.

Taehyung melihat presensi adiknya yang telah melesat dari balik pintu kelas.

Tak berapa lama dapat Taehyung dengar dengan begitu jelas seluruh penghuni kelas itu bersorak kepada Jungkook dan mengucapkan selamat secara serempak atas prestasi gemilang Jungkook untuk sekolah mereka. Taehyung tersenyum lagi. Adiknya itu benar-benar kebanggaan sekolah.

Ingatannya kembali pada kejadian beberapa menit lalu. Taehyung masih penasaran dengan pemuda yang bertabrakan dengannya tadi.

Ingin sedikit menyalurkan keheranannya, Taehyung pun kembali berjalan pelan menuju kelas Jungkook. Kepalanya ditolehkan ke dalam ruang kelas Jungkook. Matanya lalu menemukan keberadaan pemuda tadi yang sedang duduk di deretan bangku nomor 3 sebelah kiri dinding kelas. Ia kembali tertegun. Mata mereka berdua kembali bertemu.