Part 23. Pertolongan Tuhan

1.6K 144 17
                                    

Kehidupan seseorang tak selalu membutuhkan hal spesial

Atau peristiwa dramatis untuk membuatnya berubah

Terkadang hal-hal kecil dan sepele

Bisa merubah hidup kita

Dengan kekuatan yang lebih dari yang kita pikirkan

---- Dream: So Far Away ----


"Aku tidak akan berbasa-basi, ayah.Kedatanganku kesini hanya ingin mengembalikan ini."

Donghwan meletakkan sebuah kotak persegi panjang ke atas meja sang ayah. Minseok dengan wajah angkuhnya terdiam memandang benda yang baru saja di sodorkan oleh anaknya. Tangan keriputnya lantas mengambil alih kotak itu dan membukanya. Begitu melihat isinya, rahang pria tua itu mengeras. Tatapannya menajam, menghunus tepat ke arah anak bungsunya.

Berani sekali Donghwan mengembalikan kalung yang sudah ia berikan pada cucu kesayangannya.

"Sudah pernah kukatakan kalau Taehyung tidak akan menjadi pewaris Kim Group. Permisi."

Donghwan mengindahkan tatapan yang sarat akan ribuan pedang itu. Ia memilih untuk membungkuk dan segera pergi dari hadapan ayahnya. Dia hanya tak ingin berlama-lama berada di depan ayah yang telah menorehkan luka pada kehidupannya.

"Kudengar Taehyung kembali masuk rumah sakit. Apakah itu benar?"

Langkah Donghwan berhenti tepat dua langkah di depan pintu. Tubuhnya menengang kala mendengar kalimat tiba-tiba yang diutarakan ayahnya. Matanya memejam erat disertai dengan jarinya yang telah terkepal sampai buku jarinya memutih. Donghwan menghela napas kemudian berbalik menatap sang ayah datar. Dia hanya berusaha meredam gejolak dalam hatinya.

"Untuk apa bertanya kalau ayah sudah tahu jawabannya. Kuyakin orang suruhanmu sudah memberikan lebih dari cukup informasi tentang kehidupanku."

Sejenak keduanya hanya terdiam. Hanya ada suara napas dari keduanya yang terdengar di rungu.

Donghwan kelewat paham dengan tabiat ayahnya. Meski selama ini diam bukan berarti Donghwan tidak tahu apa-apa. Dia sudah tahu dari dulu bahwa ayahnya mengutus anak buahnya untuk mematai keluarganya. Bahkan saat di rumah sakit kemarin pun matanya sudah menyadari ada seseorang yang mengamati ruang rawat anaknya.

Kim Minseok bangkit dari kursi tahtanya, berjalan dengan angkuh meski dengan bantuan tongkat.

Tak dipungkiri Donghwan semakin menegang tatkala jaraknya kian menipis dengan sang ayah. Badannya meremang. Wangi parfum ayahnya semakin mengeruak dalam hidungnya. Wangi ini adalah wangi yang sangat Donghwan banggakan dulu saat ia masih kecil.

Namun sekarang, justru wangi ini menjadi pesakitan baginya. Sosok ayah yang dulu ia kagumi, berubah menjadi sosok yang paling mengecewakannya. Pandangannya telah berbalik.

Kim Minseok berhenti tepat di sampingnya, meletakkan tangan di pundak sang anak, lantas berbisik dengan suara khasnya yang begitu tajam.

"Pastikan Taehyung mendapatkan pengobatan terbaik. Kalau kau tidak mampu membuatnya sembuh, aku pastikan akan mengambil alih pengobatan Taehyung. Cucuku harus sembuh. Simpan peringatanku baik-baik."

Donghwan masih tersentak dengan peringatan dari ayahnya meski sekarang Minseok telah berjalan keluar dari ruangan. Donghwan yang masih berdiam masih mencerna kalimat yang dilontarkan oleh sang ayah. Tak terasa tangannya semakin mengepal erat.

DREAM - So far Away [End]✔Where stories live. Discover now