Part 18. No Worry!

1.5K 159 10
                                    

Terlalu jujur dengan keadaan, apakah itu benar?

---- Dream: So Far Away ----

Hari sudah mulai beranjak sore ketika mobil Seokjin telah sampai di rumah Taehyung. Taehyung membuka pintu mobil, dan keluar dengan sedikit kesulitan akibat lukanya. Ia lalu berjalan dengan tersendat  ke arah Seokjin yang sedang menyenderkan kepalanya di sisi jendela mobil.

"Tidak mau mampir dulu, kak?"

Pemuda yang dipanggil kakak itupun hanya tersenyum seraya menggelengkan kepalanya, menolak dengan halus tawarannya.

"Aku masih ada kuliah sore. Sampaikan salamku saja pada bibi, paman dan juga Jungkook."

Taehyung tak bisa menyembunyikan raut kecewanya saat lagi-lagi sepupunya itu tidak bisa untuk sekadar bermain bersamanya di rumah.

Sebenarnya Taehyung ingin sekali menghabiskan waktu bersama dengan Seokjin seperti dulu saat mereka masih kecil. Taehyung rindu Seokjin.

Namun, seiring beranjak dewasa, entah mengapa intensitas mereka untuk bertemu dan saling berkunjung satu sama lain menjadi berkurang. Alasan Seokjin selalu saja sibuk dengan urusannya. Ingin rasanya Taehyung kembali ke masa dulu lagi saat Seokjin sering ke rumahnya.

"Baiklah aku pergi dulu."

Taehyung hanya mengangguk pelan. Tangannya masih memegang lengan kanannya yang terluka.

"Mendekatlah." Ucap Seokjin dengan pandangan datar.

Begitu Taehyung berada tepat di hadapannya, Seokjin mengusak rambut Taehyung sebelum akhirnya menghidupkan kembali mobilnya.

Taehyung hanya menatap Seokjin yang sudah sibuk dengan kemudinya. Sebelum benar-benar pergi, Seokjin menoleh kembali pada Taehyung. Tatapannya melembut. Seperti ada kalimat yang ingin dia sampaikan pada Taehyung.

"Kenapa, kak?"

Seokjin menatap mata Taehyung dalam.

"Pertimbangkan omonganku tadi, tae. Percayalah. Ini semua demi kebaikanmu."

Taehyung diam di tempat masih mencerna apa yang disampaikan oleh Seokjin. Seokjin tersenyum lantas melajukan mobilnya keluar.

Tersisa Taehyung yang masih berkutat memikirkan percakapannya dengan Seokjin tadi saat di dalam mobil.

Jauhilah dia. Aku tahu dia bukan dari kalangan seperti kita.

Jauhilah atau kau akan menyesal.

Kalau sampai kakek tahu, aku tidak bisa menjamin nasib temanmu itu.

Setahunya Seokjin tidak pernah memilih pertemanan hanya dengan memandang status. Taehyung tahu betul bagaimana sifat kakak sepupunya. Tapi kenapa sekarang membawa permasalahan status dalam lingkup pertemanan Taehyung? Lalu kakek. Ini tentang kakek. Apakah Kak Seokjin baru saja memberitahu bahwa kakeknya yang tidak menyetujui pertemanannya dengan Jimin? Kenapa?

Semua itu berkeliaran di otak Taehyung.

Ia berjalan masuk ke dalam rumah, masih dengan langkah tertatih. Sesekali ringisan kecil keluar dari bibirnya kala merasakan beberapa bagian tubuhnya sepertinya linu dan perih gara-gara insiden jatuhnya tadi.

Taehyung benar-benar heran. Kelewat heran bahkan dengan tubuhnya sendiri. Sepertinya memang dua hari ini ia dikelilingi nasib buruk dan kesialan.

Sampai di dalam rumah, tatapan cemas begitu kentara pada kedua mata ibunya. Taehyung mendesah lalu merotasikan bola matanya jengah.

DREAM - So far Away [End]✔Where stories live. Discover now