Part 20. It Does Matter

1.4K 139 10
                                    

The Only Difference Between A Problem and A Blessing is A Thought

---- Dream: So Far Away ----

Semburat kemerahan tampaknya masih tercetak di pipi Eunbi yang saat ini sedang berjalan beriringan dengan lelaki yang beberapa menit lalu sudah berganti status menjadi pacarnya. Tak lupa tautan kedua tangan mereka mengiringi langkah keduanya. Dua insan yang sedang berbahagia itu sedari tadi tak henti-hentinya tersenyum sambil berusaha saling berhindar pandang.

Taehyung tidak bisa mendeskripsikan perasaannya sekarang ini. Setelah tenaganya terkuras untuk mengumpulkan pundi-pundi keberanian mengatakan perasaannya pada gadis yang ada di sampingnya ini, ia seolah merasa bahwa Tuhan menjawab harapannya.

Taehyung tidak menyangka akan menyatakan perasaannya secepat ini. Sungguh pemuda itu sama sekali tidak memiliki cukup nyali sebelumnya. Namun entah apa karena suasana yang kelewat mendukung, ia akhirnya berterus terang pada Eunbi tentang perasaannya. Dan begitu tahu bahwa gadis itu juga ternyata memiliki perasaan yang sama dengannya, dunia Taehyung terasa semakin terang. Seperti ribuan kupu-kupu berkeliling melingkari perutnya.

Kedua remaja ini sedang dilanda asmara.

Masih bergandengan tangan, Taehyung merogoh saku celananya saat merasa ponselnya bergetar. Ternyata itu adalah panggilan video dari adik kesayangannya. Mereka berhenti sejenak.

Eunbi menatap Taehyung dengan pandangan penuh tanya dan dijawab oleh Taehyung bahwa itu panggilan dari sang adik.

Eunbi dengan cepat melepaskan tautan tangan mereka lalu melangkah dengan cepat menyingkir dari samping Taehyung membuat Taehyung terkekeh geli. Hal itu ia lakukan untuk menghindar dari jangkauan kamera.

"Kakak!"

"Aku tahu kau merindukanku. Tapi bisa tidak jangan berteriak dengan nada tinggimu itu. Telingaku masih normal, jung."

"Biar saja. Omong-omong kau keren sekali tadi."

"Aku tahu aku keren. Tapi tunggu! Memangnya kau menontonku?"

"Tebak! Aku meminta salah satu temanku untuk merekam penampilanmu yang langsung bisa kulihat. Sekarang sudah era canggih, kak. Tebak kau pasti tidak tahu ada hal semacam itu."

"Enak saja! Tentu aku tahu." Taehyung sedikit berdehem dan melirik Eunbi yang sedang terkikik di sudut sambil melihatnya.

"Aku melihatmu di atas panggung. Kau sangat keren. Aku bangga padamu."

"Benarkah? Tak kusangka kau menontonku. Aku jadi terharu."

"Tidak mungkin aku melewatkan hari bersejarah bagimu, kan?"

Di sudut, Eunbi bersedekap sambil menyandarkan punggungnya pada dinding masih mengamati wajah Taehyung. Tiba-tiba gadis itu bersin beberapa kali membuat Taehyung menoleh padanya sambil bergumam apakah ia baik-baik saja dan dijawab dengan anggukan oleh Eunbi.

Jungkook dengan mata elangnya menyadari gelagat aneh dari kakaknya.

"Kak, aku seperti mendengar suara seorang gadis. Apa kau sedang bersama dengan seseorang?"

"K-kata siapa? Aku sendirian."

"Telingaku tidak mungkin salah. Apakah aku melewatkan sesuatu disini?"

"Aish, sudah sudah. Ku tutup saja. Nanti akan kuceritakan padamu saat kau sudah pulang. Bye!"

Taehyung buru-buru mematikan panggilannya dan berjalan ke arah Eunbi.

"Kau kenapa, bi?"

"Aku tidak apa-apa, kim. Hanya saja hidungku terasa gatal. Sepertinya aku terlalu menghirup banyak debu ."

DREAM - So far Away [End]✔Where stories live. Discover now