0.4

9.6K 2.6K 50
                                    

Heejin gak bohong kalau saat ini ia ketakutan. Disamping karena semua orang menghilang, ada satu hal yang membuat gadis bermata bulat itu terlihat gelisah.



Ia melirik Hyunjin yang sudah tiba sejak beberapa menit yang lalu. Cowok itu tengah mencoba menghubungi seseorang lewat walkie talkie yang tergeletak di meja, signal hp sangat susah didapat mengingat mereka ada di kawasan perhutanan.



"Hyunjin." panggil Heejin pelan namun sukses membuat atensi cowok bertubuh jangkung itu beralih.



Air muka Hyunjin yang semula tegang kini melunak ketika pandangan mereka bertemu. Dengan tersenyum ia menghampiri Heejin kemudian duduk disebelahnya, "Kenapa?"



"Gue takut." Heejin melirik kearah jendela, mencoba memastikan yang dilihatnya saat ini nyata.



Kerutan halus jelas terpampang di dahi Hyunjin tanda ia tengah bingung. "Takut kenapa?"



"Ini jam 6." ucap Heejin.



"Terus?"



Heejin menunjuk jendela yang separuh tertutup dengan tirai dengan dagunya. "Sama sekali gak terang, liat deh ke langit."



Mendengar penuturan Heejin saat itu Hyunjin segera tersadar. Sedari tadi ia asik mencoba menghubungi seseorang hingga tak menyadari hal itu.



Dengan tergesa ia menyingkap tirai keunguan itu, tangannya seketika bergetar. Sorot tak percaya bercampur bingung jelas terpancar dari monoeyelid Hyunjin.



"Mataharinya-" Hyunjin melempar atensinya kepada Heejin, "Hilang.."

[2] DISTANT SKY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang