5.0 (last)

8.3K 1.8K 203
                                    

Mereka berjalan menuju perkemahan. Tak henti hentinya Hyunjin melirik kearah Nakyung yang tengah berjalan bersama Jinyoung dan seorang cewek dipunggungnya. Helaan nafas mencelos dari bibir Hyunjin, membuat Seoyeon yang ada disebelahnya menoleh.



"Itu cewek yang ada di bandul lu kan?" bisik Seoyeon pelan.



Kedua mata Hyunjin membulat, "bukan dia."jawabnya dengan cepat. Hyunjin langsung mempercepat langkahnya, meninggalkan Seoyeon yang menatap cowok itu aneh.



"Katanya apa?" tanya Jisung penasaran.



"Bukan dia." ujar Seoyeon. "Foto anak kecil sih, tapi mirip banget sama cewek itu."



Jisung mendecih pelan, "Salah liat kali!"



Bisa jadi sih. Tapi Seoyeon benar benar yakin kalau foto didalam sana adalah foto Nakyung. Terlihat dari wajahnya yang kecil, hidung yang mancung, dan kulitnya yang putih pucat.



Sesampainya diperkemahan, mereka semua langsung duduk mengelilingi api unggun. Gak semua sih, soalnya Jaemin ngehampirin Heejin yang lagi mempersiapkan makanan.



"Kamu kenal?" tanya Jaemin, berjongkok disebelah Heejin.



Heejin mengangguk pelan, "Itu Sunwoo."



"Siapanya kamu?" tanya Jaemin lagi. Suaranya rendah, tanda saat ini cowok itu sedang dalam mode serius.



Jisung yang baru aja lewat sempet sempetnya nyeletuk, "dia cinta pertamanya Heejin."



Ucapan Jisung membuat Jaemin terdiam beberapa saat, sebelum akhirnya memilih pergi meninggalkan Heejin sendirian.



"Ah lama, udah laper nih gua." pekik Sunwoo ketika Jinyoung mengeluarkan persediaan makanan dari dalam tas. Cowok itu hendak menggabungkan miliknya dengan milik teman teman Hyunjin.



"Bersyukur, masih bisa makan." celutuk Jisung, lagi.



Heejin terkekeh pelan. Gadis itu menyusun persediaan makanan, dibantu oleh Jinyoung. Adem banget mukanya, hampir aja Heejin khilaf kalo gak denger keributan diarea api unggun sana.



"It's an accident, Sunwoo. I already told you, tapi lu gak mau dengerin."Nada suara Hyunjin terdengar sekali putus asa, tak tahu mau bagaimana lagi untuk meyakinkan cowok keras kepala didepannya ini.



Jinyoung bangkit, menghampiri keduanya kemudian duduk diantara Sunwoo dan Hyunjin. "Ini bukan waktunya buat berantem, kita harus pikirin tujuan kita sekarang." ujar Jinyoung pelan, namun berhasil membuat suasana menjadi hening seketika.



"Sekarang kita harus apa?" ujar Chaeyoung, menunduk lesu.



Tak ada yang menjawab, ataupun berusaha menjawab pertanyaan Chaeyoung barusan.



Bukannya tidak ingin, tapi tidak tahu. Jisung yang biasanya selalu nyeletuk sana sini juga ikut bungkam.



Sunwoo menghela nafas. Dia gak suka kalo suasana hening begini, "dingin."ujarnya seraya mengeratkan jaket yang tengah dikenakan. "Coba aja kalo matahari gak ilang, gua gabakal ngeluh takut tambah item lagi."



Sunwoo kira guyonan spontannya akan memecah keheningan, namun ternyata ia salah besar. Jaemin dan Heejin malah saling bertatapan, bingung.



"Jadi kalian belom tau?" tanya Jaemin, tak percaya.



Heejin menghela nafas, "The sun is not vanished, we're the one who vanished."



Sunwoo yang lagi minum cola langsung menyemburkan isi mulutnya, sialnya Jisung lagi duduk didepan Sunwoo. Mukanya mendadak langsung basah.



"Sembur aja, orangnya lagi gak dirumah."



Percayalah, Seoyeon adalah orang yang tertawa paling besar ketika ada hal sial yang menimpah Jisung.



"How did you know?" tanya Nakyung, menatap Heejin dengan serius.



Hyunjin melirik Nakyung sekilas, "Gua cuman ngomong sekali, you have to listen it well."



Kedelapan pasang mata itu menatap Hyunjin dengan serius, "Pertama kali kita tau, it's because the sky, it looks so far away."









_____

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____

⚠️👇👇((PENTING))👇👇⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



⚠️👇👇((PENTING))👇👇⚠️

[2] DISTANT SKY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang