1.4

8.2K 2.2K 237
                                    

Pandangan Heejin menatap kesana kemari dengan gelisah. Pasalnya, sudah satu jam berlalu sejak Hyunjin memasuki gedung sekolah.



Seharusnya Hyunjin sudah kembali dalam beberapa menit, namun batang hidung cowok bodoh itu sama sekali tak nampak barang sedikitpun.



Kulit Heejin sudah sepucat kertas. Nafasnya tercekat ketika merasakan darahnya masih mengalir deras, tak ada tanda sedikitpun akan berhenti.



"Dimana sih lo." monolog Heejin dengan lemah.



Jemarinya yang bergetar bergerak menekan luka di kakinya, bukannya berkurang darah merembas semakin banyak.







Tokk tokk



Heejin terkesiap ketika mendengar suara kaca mobil diketuk dari belakang. Tak sadar, sebulir air mata keluar dari pelupuknya. Cewek itu terlalu takut untuk sekedar menatap kebelakang, jadi dia hanya bergeming ditempatnya.



Tubuhnya bergetar hebat ketika melihat sesosok bayangan yang tengah bersandar dijok dari spion. Terlebih ketika asap mulai mengepul.


"Halo. Gua nemu mobil, sini cepet."








Eh?



Entah kenapa suara itu bener bener gak asing di telinga Heejin. Terlebih nada bicaranya yang nyolot dan terkesan gak santai.



"Belom gua periksa, nanti sebatang dulu."



Oh. Asep itu, ternyata dia lagi ngerokok, pikir Heejin. Entah cewek itu harus seneng atau takut ketika mengetahui ada yang selamat selain dirinya dan Hyujin.



Melihat semua kegilaan ini, Heejin terlalu takut untuk percaya seseorang selain Hyunjin.



"Iya iya bawel. Iya ini jalan."



Heejin panik ketika mendengar suara derap langkah semakin mendekat, disusul oleh bayangan seorang pria dengan bahu merosot, ketara sekali tak bersemangat.



Pintu pengemudi terbuka.



Baik Heejin maupun pria itu sama sama terkejut akan kehadiran masing-masing. Terlebih cowok itu, yang matanya hampir keluar saking kagetnya.



"Heejin?!!"



Heejin tersenyum semu, tak mampu untuk bereaksi terlalu banyak karena tubuhbya yang terus menerus melemah.



Cowok itu memandang kaki Heejin yang mulai membiru. Dia menghela nafas, "ceroboh banget."ucapnya geram kemudian berjalan menuju pintu baris pengemudi yang satunya.



Tanpa pikir panjang cowok itu menarik Heejin keluar, menuntuk cewek itu agar bersandar di punggungnya.



Heejin cuman pasrah ketika tubuhnya dibawa, entah kemana karena kesadaran telah terenggut darinya.
























Heejin cuman pasrah ketika tubuhnya dibawa, entah kemana karena kesadaran telah terenggut darinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[2] DISTANT SKY ✓Where stories live. Discover now