[2] DISTANT SKY ✓

4.2

Selekas keluar dari mobil, keduanya langsung menghampiri ke tempat Jaemin, Seoyeon, dan Heejin berada.

Ada perasaan lega yang terbesit dalam hati Seoyeon ketika melihat Jisung baik baik saja. Tapi dia terlalu gengsi, makanya cewek itu hanya menatap Jisung dalam diam.

Jaemin meletakan jari telunjuk didepan bibir, "jangan ada yang bersuara." bisiknya pelan.

Keempatnya langsung menoleh kemana arah pandang Jaemin mengarah. Terlihat kerumunan monster itu dari kejauhan, tengah berlari kearah sumber suara.

Mobilnya Hyunjin.

"gua dihitungan ketiga, kalian semua lari." ujar Hyunjin, tanpa suara.

"pas tiga baru lari atau setelah tiga baru lari?"tanya Jisung, memasang posisi seperti hendak berlari marathon.

Heejin mengerinyit, "apa bedanya?"

"ya jelas beda lah!"

"berisik goblok, liat noh." pekik Seoyeon tertahan ketika para monster itu sekarang malah berlari kearah mereka.

Dasar manusia pinter yang bodoh.

Pekikan Seoyeon membuat mereka langsung berlari begitu saja, terkecuali Jisung yang baru sadar belakangan.

"katanya ngitung dulu ish."Jisung mendecak sebal, kakinya ikut melangkah cepat menyusul teman temannya yang sudah lebih dahulu berlari meninggalkannya.

Hyunjin yang paling depan karena cowok itu yang paling gemar berolahraga, disusul Seoyeon dibelakangnya. Jaemin? Cowok itu sengaja menyamakan langkahnya dengan Heejin agar lebih leluasa memantau gadisnya itu.

Definisi bucin tingkat dewa, sempet sempetnya aja lagi.

Ada mini market didepan sana, membuat Hyunjin langsung mengarahkan tubuhnya agar masuk kedalam sana. Setelah memastikan teman temannya masuk, Hyunjin menutup pintu kaca setinggi dua setengah meter itu, kemudian mengganjalnya dengan rak.

Hening. Raungan makhluk kelaparan itu tak terdengar lagi, hanya suara deru nafas mereka yang terdengar tak teratur sebelum akhirnya Jisung memekik kegirangan.

"Wah chitato!"

***

maaf kalo ada typo, ini nulisnya ngebut soalnya biar bisa selsai malem ini.