4.5

6.5K 1.8K 38
                                    

Setelah musyawarah singkat, akhirnya mereka memilih untuk mendirikan tenda di atas bukit perbatasan distrik lima dan enam.



Alasannya karena tidak ada pemukiman, jadi kemungkinannya kecil ada Souls disana.



Seoyeon melirik Hyunjin yang berjalan dengan terpincang, "Kaki lu gapapa?"



"Emang keliatannya gimana?"



Enggak, bukan Hyunjin yang ngomong begitu melainkan Jisung. Entah kenapa bawaannya asin aja kalo Seoyeon udah ngobrol sama Hyunjin, minta dinyamukin.



Hyunjin berhenti sesaat untuk melihat keadaan kakinya. Jemari cowok itu menggulung celana panjangnya, terdapat memar merah yang mengelilingi pergelangan kakinya.



Karena sudah tak kuat berjalan, akhirnya mereka berkemah didekat tebing bebatuan yang sangat curam. Jisung sampai berdegik ngeri ketika melihat kebawah, seperti lorong tak berujung.



Jaemin, Seoyeon, dan Jisung bagian mendirikan tenda, Hyunjin menyalakan api, sementara Heejin membereskan persediaan makanan.



"Bahan makanan semuanya taro disini, nanti biar gue urutin tanggal kadaluarsanya" ujar Heejin, selekas menggelar selimut mobil yang dibawa Jisung tadi.



Jisung mengerinyit, "Dih?"



"Gausah koret."



Nah Seoyeon ngomong langsung diem kan.



Setelah bagiannya selsai, Heejin menghampiri Hyunjin yang masih berusaha menyalakan api.



Gadis itu berjongkok disebelahnya, "hyunjin." panggilnya seraya menusuk lengan Hyunjin dengan jari telunjuk.



Mendengar namanya disebut sontak membuat Hyunjin menoleh, kedua alisnya terangkat keatas tanda ia mendengar dengan seksama.



"Boleh ngomong sebentar?"

[2] DISTANT SKY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang