#ch21

6.2K 727 19
                                    

"Akhirnya kita sampai juga di rumah." kata Nyonya Min sambil menatap ke sekelilingnya. Tidak ada yang berubah dari tempat ini. Masih sama dengan saat. Digenggamnya erat-erat tangan suaminya. "Ayo kita masuk!"

Nyonya dan Tuan Min mulai melangkahkan kakinya lebih dulu. Dari pekarangan rumahnya, mereka tidak henti-hentinya mengedarkan pandangan, seakan-akan mereka sudah lama sekali tidak kembali.

"Aish, kenapa sepi sekali?" gumam Nyonya Min yang melihat di dalam rumahnya tidak ada aktivitas apapun. "Kemana Jungkook dan Yoongi?"

"Mungkin mereka di kamar masing-masing, eomma." jawab Taehyung yang rupanya mendengar. Ya, tidak heran juga kalau dia bisa mendengar nya.

"Ah baiklah, ayo kita ke kamar mereka!" Nyonya Min mulai melangkah lagi menuju lantai 2 diikuti suaminya.

"Eomma.." Panggilan Taehyung sukses membuat Tuan dan Nyonya Min berhenti. Mereka menatap Taehyung, bingung. "Kamar Jungkook di sebelah situ." kata Taehyung sambil menunjuk ruangan yang ada di sampingnya.

"Sebentar, sejak kapan Jungkook tinggal di ruangan itu?" tanya Tuan Min.

"Apa kalian tidak tau dia tinggal di kamar itu?" Kali ini Jimin bertanya.

"Tidak. Kamar Jungkook dan Yoongi ada di lantai atas. Dan seingat ku masih tetap sama. Mereka, apalagi Jungkook tidak pindah kamar."

Tunggu. Sepertinya di sini ada yang aneh. Ada apa sebenarnya. Taehyung tak henti-hentinya menebak nebak. Bahkan terkadang Yoongi di atas hanya jika dia sedang bekerja saja.

Yoongi memilih kamar yang ada di sisi lain berseberangan dengan kamar Jungkook saat ini. Ya setidaknya setelah Jungkook membaik, Yoongi lebih sering tidur di kamar atas. Lebih tepatnya dia suka ketiduran setelah selesai bekerja. Selain itu katanya si lebih nyaman dan lebih besar. Lagipula barang-barang untuk dia bekerja pun ada di atas.

"Yasudah, aku akan menemui Jungkook dulu." kata Nyonya Min yang tidak lagi memusingkan mengenai kamar anak-anaknya.

"Iya, eomma. Biar aku yang memanggil Yoongi hyung untuk turun. Sepertinya dia di atas."

"Baiklah." Lalu Nyonya Min melanjutkan langkahnya menuju kamar Jungkook diikuti oleh Tuan Min, tentunya.

"Tae, aku tunggu di ruang tengah saja. Jika ada apa-apa kau panggil aku. Oke!" Jimin mengacungkan jempolnya sebelum dia benar-benar mendudukkan dirinya di sofa.

"Ok, aku akan temui Yoongi hyung sekarang."

"Jangan takut!" kata Jimin lagi menyemangati.

Taehyung hanya terkekeh. Ada benarnya juga. Saat ini dia sedikit takut dan ragu untuk menemui Yoongi. Dari kemarin saja dia tidak ingin menemui orangtuanya. Tapi Taehyung tetap ingin mencobanya.

"Tidak akan, kau pergi saja!" Suara teriakan Yoongi terdengar dari dalam kamarnya.

Bahkan Taehyung belum mengetuk pintu kamar Yoongi. Dia baru berdiri di depan pintu kamarnya saja. Taehyung tau jika Yoongi pasti sudah mengetahui kedatangan mereka sedari tadi.

Taehyung menghela nafas lelah. "Hyung, keluar dan bicaralah dengan mereka!"

"Tidak akan!"

"Kau harus dengarkan mereka dulu. Keluarlah dulu hyung!"

"Tidak!"

"Hyung akan tau..."

"Tidak! Jika aku bilang tidak maka tidak! Pergilah!"

Taehyung menggeleng kan kepalanya tidak mengerti. Yoongi memang keras kepala. Tidak ada yang bisa mengubah keputusannya kecuali dia sendiri. Ya, Taehyung tau itu. "Maaf hyung! Aku pergi."

The Secret || KookV ✓Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon