#ch31

5.8K 643 0
                                    

"Jungkook, apa kau baik-baik saja?" Teriak Yoongi dari luar kamar. Sedari kejadian tadi pagi sampai siang ini, Yoongi belum melihat Jungkook lagi. Sepertinya Jungkook mengunci diri di kamar.

"Jungkook? Apa kau mendengarku? Apa kau baik-baik saja? Atau mau aku panggilkan dokter?"

Tiba-tiba pintu kamar Jungkook terbuka. Menampilkan sosok Jungkook dengan rambut berantakan, pakaian lusuh dan mukanya yang kusut.

"Apa kau baik-baik saja? Apa kau habis menangis?"

"Tidak hyung. Apa ada makanan? Aku lapar."

"aku akan memasak sekarang."

"Baiklah, aku akan ikut memasak juga hyung."

"Apa tidak apa-apa? Apa kau baik-baik saja?"

"Aku baik-baik saja hyung, tenang lah!"

Ruang makan hanya menyisakan sunyi di antara kakak beradik itu. Tak ada yang berusaha untuk memecah keheningan. Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing. Sampai salah satunya selesei menghabiskan makan siangnya.

"Aku selesai hyung. Aku ke kamar dulu."

"Ah tunggu!" Yoongi mencegat adiknya itu sebelum dia benar benar menghilang dari pandangannya. "Kau...benar baik-baik saja?" Jungkook hanya menjawab dengan anggukan lemah dan dia kembali meneruskan langkahnya menuju kamar.

Setelah menutup pintu kamarnya, Jungkook tak benar-benar melangkah lagi justru dirinya terdiam sambil tersandar pada pintu kamarnya. Tubuhnya terduduk lemas ke lantai. "Apa yang terjadi padaku sebenarnya? Kenapa, kenapa ingatan itu selalu menghantuiku?"

Yoongi memang merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan adiknya namun dia tidak bisa berbuat apa-apa dikala adiknya sendiri memilih untuk bungkam. Tapi Yoongi yakin, nantinya Jungkook akan membagi apapun yang selama ini dia sembunyikan dari dirinya. Untuk sekarang dia memilih pergi menemui Taehyung di kampusnya karena kemarin pun dia memang sudah berjanji untuk datang, bertemu Namjoon lebih tepatnya.

Yoongi
Kau di mana?
Aku ke kampusmu sekarang

Taehyungie Kim
Aku di kantin hyung, Namjoon hyung juga ada bersamaku.

Baiklah, Yoongi langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi seakan dia akan tertinggal sesuatu jikalau terlambat sedikit saja. Dan itu akan dia sesali seumur hidupnya.

Kedua kalinya Yoongi menjejakkan kaki di kantin kampus orang yang dia cintai, ya setidaknya masih untuk saat ini. Dia mengedarkan bola matanya mencari pria manis itu yang ternyata juga sedang melambaikan tangan ke arahnya. Sesaat kemudian, senyum Yoongi mengembang dengan lebarnya kepada pria yang tak jauh di depannya yang juga sedang menampilkan senyum kotak andalannya.

"Hyung, cepat sekali kau sampai." Kekeh Taehyung yang hanya dibalas dengusan kasar oleh Yoongi dan langsung mendaratkan bokongnya di kursi samping Taehyung.

"Namjoon, apa kabar?" tanya Yoongi.

"Aish hyung, kau berada di dekatku tapi kau tidak menyapaku lebih dulu?" Taehyung sedikit mengerucutkan bibirnya. Niatnya Sebenarnya iseng ingin menggoda Yoongi.

"Apa kau cemburu Tae?"

"Untuk apa aku cemburu?" Tegas Taehyung seraya mengalihkan pandangannya ke sembarang arah. Oh tentu saja dia malu. Taehyung masih ingat kejadian itu. Sangat ingat dan jujur itu juga melukai dirinya tapi dia tak mau terlalu memikirkannya. Toh malah akan semakin merenggangkan hubungannya dengan pria pucat yang sudah dia anggap sebagai hyungnya sendiri. Taehyung akan berusaha bersikap seperti biasa terhadap Yoongi seperti sebelumnya. Iya, Taehyung akan berusaha agar tidak menyakiti hati pria baik itu lagi.

The Secret || KookV ✓Where stories live. Discover now