#ch35

6.2K 633 25
                                    

"Kau dari mana hyung?" Jungkook berdiri mencegat Yoongi ketika dia akan menjejakkan kakinya ke anak tangga.

"Jalan-jalan bersama Jimin." Yoongi menatap Jungkook yang mulai turun mendekati dirinya.

Bugggghhh

Yoongi jatuh tersungkur setelah Jungkook menghantamnya dengan keras. "Kenapa kau memukulku?" Yoongi memegangi pipinya. Sepertinya ada darah keluar dari sudut bibir Yoongi.

Jungkook mengangkat Yoongi dan mencengkeram kerah kemeja Yoongi. "Kenapa kau meninggalkannya sendirian!"

"Meninggalkan siapa?" Yoongi tau betul siapa yang Jungkook maksud. Tapi Yoongi ingin dengar langsung siapa penyebab yang menjadikan adiknya ini menghantamnya cukup keras.

Jungkook melepaskan cengkeramannya secara kasar dan berbalik arah.

"Kau kenapa Jungkook sampai semarah ini padaku?" Yoongi memandangi punggung Jungkook di hadapannya itu. Jungkook masih diam membelakangi Yoongi. "Katakan, ada apa Jungkook! apa yang kau maksud Tae..."

"Maafkan aku hyung." Jungkook segera melangkah menjauh dari Yoongi. Dia tak tau kenapa harus memukul kakaknya sendiri. Dia juga bingung kenapa rasanya marah sekali saat melihat Yoongi dan Taehyung tadi di taman lalu setelah itu Yoongi meninggalkan Taehyung seorang diri dan malah memilih bermesraan dengan Jimin. Mungkin jika tadi dia menuruti emosinya bisa bisa kakaknya babak belur di tangannya.

Tapi dia berhenti sejenak sebelum melanjutkan langkahnya hanya untuk mengatakan suatu hal pada Yoongi.

"Jika kau masih berpikir untuk meninggalkannya, lebih baik menjauh darinya!"

Sekarang, Yoongi tersenyum lebar mendengar perkataan adiknya itu.

-

"Taetae!"

"Uhuk!" Taehyung terbatuk dan buru-buru mengambil air minum di hadapannya. "Bodoh! Jika aku mati bagaimana?"

"Ya tinggal di kubur saja kan."

Taaaaaaaaaak

"Kenapa kau suka sekali memukul kepalaku!" Jimin mempoutkan bibirnya lucu sambil memandang Taehyung.

Astaga benarkah ini Jimin? Taehyung mengedip ngedipkan matanya. Dia menelisik Jimin dari ujung rambut sampai kaki. "Kau baik-baik saja Jim?"

Jimin mendaratkan bokongnya di kursi sebelah Taehyung. "Memangnya ada apa, kau kan lihat aku masih tampan seperti biasa."

"Cih! Bicara saja dengan kuah bakso ku!" Taehyung memutar bola matanya malas. Dia tau pasti terjadi sesuatu pada Jimin. "Ada apa, ceritakan padaku!"

Jimin menopang dagunya dengan satu tangan dan menatap Taehyung. Seolah olah Jimin ingin Taehyung menebaknya.

"Ah aku tau, pasti gara-gara kemarin kau pergi dengan Yoongi hyung kan?"

Jimin mengangguk dengan cengiran yang berujung menerima cubitan di bahunya. "Sialan, jadi karena itu kau meninggalkanku hah!" Taehyung memalingkan wajahnya dari Jimin.

"Maaf, tapi kan demi kau juga. Kemarin kau bisa berduaan dengan Jungkook kan?"

Taehyung mendengus kesal. "Ya memang, tapi kan karena itu Yoongi hyung jadi terluka." Taehyung cepat menutup mulutnya. Bodoh. Dia kelepasan.

"Terluka?" Jimin mencengkeram bahu Taehyung dengan kuat. " Dia kenapa? Kenapa tak bilang padaku."

"Jungkook menghajarnya karena Yoongi hyung meninggalkanku sendirian."

Jimin justru tertawa yang membuat Taehyung mengernyitkan dahinya. "Kenapa kau tertawa? Apa kau tidak khawatir?"

"Untuk apa? Kemarin saja aku ingin menghajarnya kok."

The Secret || KookV ✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt