#ch23

6K 694 4
                                    

Pagi-pagi sekali Nyonya Min sudah membuatkan sarapan untuk keluarganya. Ini sedikit lebih cepat karena pagi ini dia dan Tuan Min harus sudah terbang lagi ke London.

Taehyung dan Jimin pun sudah berada di rumah keluarga Min. Seperti saat datang, mereka yang akan mengantarkan Tuan dan Nyonya Min ke bandara.

Mereka terlihat sedang bersiap siap. Taehyung dan Jimin menunggu di pekarangan rumah keluarga Min. Di samping mobil Jimin yang terparkir.

Jungkook sudah berada di depan pintu kamar Yoongi. Dia ingat perkataan nya kemarin jika tidak ingin memaksakan apapun pada Yoongi. Tapi kali ini dia ingin mencoba bicara lagi.

"Hyung." panggil Jungkook sambil mengetuk pintu kamar kakaknya. Tak berapa lama pintu kamar itu terbuka menampilkan sosok Yoongi dengan Matanya yang berkantung. Ini artinya Yoongi belum tidur sama sekali.

"Ada apa?"

"itu, hyung..."

"Tidak akan!" Tolak Yoongi segera tanpa menatap adiknya sama sekali.

"Aku tidak memintamu untuk menemui eomma dan appa tapi aku ingin kau mengantarku ke bandara."

Mata Yoongi membulat, tentu terkejut. Apa bedanya. "Tidak! Kau tidak boleh pergi saat ini."

"Ya baiklah jika begitu aku menunggu sendiri saja di depan rumah sampai nanti hyungie dan Jiminie hyung kembali."

"Baiklah, aku akan menemanimu di depan rumah." Lalu Yoongi menutup pintu kamarnya dari luar. Dia tidak ingin membiarkan Jungkook sendiri dan kesepian. "Ayo!"

Mood Jungkook sepertinya sedang sangat baik hari ini. Dia sangat senang Yoongi mau ikut bersamanya menemui eomma dan appa mereka. Dilihatnya Tuan dan Nyonya Min sedang menunggu dirinya di luar rumah untuk berpamitan. Mereka dibuat terkejut dengan kedatangan Yoongi. Akhirnya mereka dapat melihat putra tertuanya itu.

Tuan dan Nyonya Min melempar senyum pada Yoongi. Namun dia justru memalingkan wajahnya. Menyakitkan memang untuk mereka. Dan ya mereka, keluarga Min sama-sama sedang terluka.

"Selamat pagi Yoongi." sapa Nyonya Min lalu menghampiri Yoongi dan hendak memeluk nya. Namun dengan cepat Yoongi melangkah mundur.

"Aku sudah besar. Tidak perlu mendapat pelukan."

Tuan Min tau betapa sakit hati istrinya ditolak oleh anaknya sendiri. Namun ini juga salah mereka. Tuan Min merangkul istrinya. "Kau tidak apa-apa?" tanya Tuan Min berbisik.

"Iya, aku tidak apa-apa."

Buru-buru Nyonya Min mengalihkan pandangannya terhadap Jungkook. Dia tahu kalau yang lain tengah memperhatikan mereka sedari tadi. "Kookie kami akan berangkat." Lalu Nyonya Min memeluk Jungkook. "Jaga dirimu baik-baik!"

"Tentu eomma. Hati-hati! Terimakasih sudah berkunjung." Setelah itu dia menghampiri Tuan Min dan memeluknya. "Hati-hati appa!"

"Tentu. Kalian jaga diri!" Ucapan Tuan Min kali ini dia tujukan untuk kedua putranya. "Jika ada apa-apa cepat hubungi kami. Nanti kami juga akan sering menghubungi kalian!l."

"Benar, Yoongi..." Nyonya Min menatap Yoongi dan berusaha berbicara dengannya. "Jaga dirimu baik-baik, juga adikmu. Oh jaga juga calon menantuku."

Seketika pandangan Yoongi tertuju pada Nyonya Min. Dia terkejut mendengar kata 'calon menantu'.

Seakan Jungkook tau jika Yoongi bertanya siapa yang eomma nya maksud. Dia langsung mengapit tangan Taehyung yang berada di sebelahnya. "Aku akan menikahi hyungie sebentar lagi hyung."

Kini pandangan Yoongi beralih pada Jungkook dan Taehyung. Matanya membulat sempurna. Sungguh ini kabar yang paling mengejutkan di pagi hari yang dia terima selama hidupnya. Yoongi terus menatap mereka.

The Secret || KookV ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang