4. ASCARGO DAN PELUKANMU?

231K 21.7K 1.8K
                                    

_____________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____________________________

“Kami berdiri bukan untuk tunduk dan kami bertempur bukan untuk bertekuk lutut.”—ASCARGO.

_____________________________

_____________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

4. ASCARGO DAN PELUKANMU?

SASTRA berlari kecil menuju halte bus. Sebuah tempat yang biasa Sastra gunakan untuk menunggu supirnya datang menjemput. Sastra duduk di kursi halte sambil memangku tas sekolahnya.

“Sekolah udah sepi kok belum di jemput sih?” heran Sastra sedikit khawatir karena hanya duduk sendirian di halte. Sastra juga tidak hafal daerah-daerah di kota ini. Sastra itu gadis yang jarang pergi keluar. Bisa di bilang gadis rumahan.

“Apa jangan-jangan Pak Sar ketiduran lagi?” gumam Sastra.

“Mana udah sore. Ada PR matematika juga,” celoteh Sastra. Baru beberapa hari masuk sekolah sudah di penuhi banyak tugas.

****

Aksa masuk ke dalam markas Ascargo dengan gusar. Suara gebrakan meja yang di ciptakan Aksa membuat seluruh orang dalam markas kaget. Alle dan Daniel yang sedang makan saja sampai tersedak. Malangnya Alle dan Daniel.

“Kenapa lo semua gak ngasih tau gue kalau geng Agriose mau nyerang kita sore ini?!” tanya Aksa. Sorot matanya terlihat sebuah kilatan kemarahan. Bagaimana tidak marah? Aksa ketua Ascargo. Tetapi tidak ada yang memberitahunya tentang masalah penting ini.

Geng Agriose adalah musuh bebuyutan dari geng Ascargo. SMA Kutai adalah tempat geng Agriose. Sejak pertama kali Ascargo berdiri. Musuh pertamanya adalah Agriose. Sudah bisa di bayangkan betapa sengitnya permusuhan mereka. Dulu Agriose memang sering menang dari Ascargo. Namun semenjak Ascargo di ketuai oleh Aksa. Tak pernah sekalipun Ascargo kalah.

“Gini Sa! Kita semua sepakat gak ngasih tau lo karna emosi belum reda gara-gara masalah pengkhianatan kemarin!” ujar Bams membuat Aksa menoleh tajam.

“Terus apa gunanya gue jadi ketua Ascargo?! Lo semua ngeremehin gue?!” tanya Aksa emosi.

Sorry Sa. Bukan maksud kita buat ngeremehin lo,” ujar Raka.

AKSARA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang