18. BERUBAH

144K 14.7K 2.1K
                                    

________________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

________________________________

“Berubah itu bagian dari waktu. Jadi akan ada saatnya seseorang berubah. Entah karena waktu atau hal lain.”

________________________________

________________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

18. BERUBAH

SEKETIKA mood Aksa hancur karena pertanyaan Sastra tadi sore. Pikiran Aksa di selimuti tanda tanya. Sampai Aksa menduga-duga kalau Sastra menyukai Raka.

“Mata-mata Davin udah ketemu. Pelaku perusakan banner juga udah ketemu. Lo mikirin apa sekarang?” tanya Bams pada Aksa yang duduk menyendiri dari teman-teman di markas.

“Bukan apa-apa,” balas Aksa dingin. Aksa memang jarang membagi masalah pribadinya dengan teman-temannya.

“Nih Sa jaket lo,” ucap Alle memberikan paper bag yang di titipkan Sastra tadi siang di markas pada Alle. Alis Aksa terangkat satu seperti tidak paham.

“Dari Sastra. Tadi siang Sastra ke markas balikin jaket lo. Tapi lo gak ada. Ya udah di titipin ke gue,” kata Alle bercerita.

Aksa menerima paper bag itu kemudian meletakkannya di sembarang tempat. Bahkan barang-barang yang berkaitan dengan Sastra membuat mood Aksa makin buruk.

“Lo tau gak Sa?” tanya Daniel mengundang rasa penasaran pada Aksa. “Tadi waktu gue, Bams, Alle mau comblangin lo sama Sastra. Raka kek sensi mulu,” ucap Daniel memberitahu.

“Gibahin Raka kan lo berdua?” tuduh Alle pada Aksa dan Daniel.

“Mentang-mentang Raka gak ada lo jadiin bahan gibah Niel,” ucap Bams pada Daniel.

“Raka kemana?” tanya Aksa. Memang sejak tadi Aksa tidak menemukan kehadiran Raka di markas malam ini.

“Dia ngomong ke gue gak ikut kumpul. Ada acara keluarga katanya,” ucap Bams memberitahu.

“Kenapa ngomongnya ke lo?! Gue ketua Ascargo! Harusnya Raka izin ke gue! Gak izin ke gue sama aja gak hormatin gue sebagai ketua Ascargo!” ujar Aksa dengan nada emosi.

AKSARA (TAMAT)Where stories live. Discover now