7. SEBUAH PEMAKSAAN

207K 19.8K 2.5K
                                    

_______________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

_______________________________

Orang yang hidupnya suka bercanda. Sampai kapan pun gak pernah bisa di hormati orang lain. Ucapannya cuma di anggap omong kosong.

_______________________________

_______________________________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

7. SEBUAH PEMAKSAAN

“HEI Najwa!” sapa Daniel pada gadis berkulit putih dengan rambut hitam di kepang satu. Gadis itu bernama Najwa Salfana. Seorang gadis yang selalu memenangkan perlombaan cerdas-cermat Pendidikan Agama Islam di SMA Kalingga.

Najwa hanya melirik sinis Daniel sekilas. Tak peduli kalau Daniel adalah seniornya. Sudah beberapa hari ini Daniel mendekatinya dan Najwa tidak menyukai itu. Siapa yang mau di dekati oleh playboy sejenis Daniel? Iyasih tampan. Tapi kalau akhlak minus?

“Eh Wa!” Daniel berpindah berdiri di depan Najwa. Menghalangi jalan gadis itu. “Gue sapa baik-baik kok gak balik nyapa sih?” tanya Daniel.

“Cuma nyapa kan? Gak penting,” balas Najwa ketus kemudian berjalan melewati sisi kanan Daniel. Menyadari Najwa hanya meninggalkannya begitu saja. Daniel kembali mengikuti Najwa dan lagi-lagi menghalangi jalan Najwa.

“Lo tau gak Wa? Kenapa cuaca hari ini mendung?” tanya Daniel mulai mengeluarkan jurus gombalan andalannya. Yok gas terus bang!!!

“Karena matahari lagi insecure ngelihat kecantikan lo yang tiada tara,” lanjut Daniel. Tak lupa senyuman yang Daniel buat semanis mungkin.

“Apaan sih lo?! Gaje tau gak?! Minggir sana!” titah Najwa. Kesal karena Daniel terus menghalangi jalannya.

“Lo tau gak Wa? Kenapa jalan lorong di buat lurus?” tanya Daniel. Najwa melipat kedua tangannya sambil memutar matanya.

“Karena itu pertanda kalau lo cuma boleh jalan ke hati gue. Gak boleh belok ke lain hati,” lanjut Daniel.

“Berapa banyak pun stok gombalan lo. Tetep gak ngaruh buat gue!” balas Najwa cuek.

AKSARA (TAMAT)Where stories live. Discover now