33. PENGAKUAN TERLARANG!

130K 12.6K 858
                                    

33. PENGAKUAN TERLARANG!

“Semua orang berhak mendapat cinta kasih. Karena cinta adil untuk semua orang. Tak peduli orang itu sekejam monster. Siapa yang tau dia akan berubah karena cinta?”—SastraRahmasya.

Sesungguhnya orang jahat hanya butuh uluran tangan orang lain yang penuh kasih. Bukan cemooh. Apalagi di asingkan.”—VannesaRahma.

KANTIN SMA Kalingga mendadak ramai di penuhi para murid yang tengah kelaparan dan kehausan. Hampir semua guru mengikuti rapat sehingga menyebabkan jam kosong. Para penjual pun kewalahan melayani pembeli yang terus bertambah.

Derap langkah dari Aksa di ikuti Daniel, Raka, Alle, dan Bams di belakangnya membuat suasana kantin semakin ramai. Siapa sih yang tidak mau menikmati pemandangan cowok-cowok ganteng dan populer?

Meskipun sudah tau Aksa telah memiliki pacar. Masih saja ada cewek-cewek genit yang sengaja melintas di dekat Aksa untuk menarik perhatian cowok itu. Ada yang memggunakan rok sangat ketat dan pendek, ada yang berdandan secantik mungkin, ada juga yang berlenggak-lenggok di depan Aksa.

Tidak peduli. Begitu respons Aksa kepada para cewek itu. Aksa dan teman-temannya menarik kursi di meja kantin yang kosong. Meja itu hanya boleh di isi oleh anak-anak Ascargo. Siapa yang melanggar. Akan mendapat sanksi berat berupa masalah dengan anak-anak Ascargo.

“LO TAU GAK BODY-NYA EVELYN??! UHHH MANTAPPP!!! MAKIN ASOY!!” kata Alle heboh.

“Evelyn anak IPA 5? Gue sering ketemu dia di club,” ujar Daniel menyeruput es jeruknya.

“Ngapain Evelyn ke club?” heran Bams. Bagi Bams hal aneh jika cewek pergi ke club.

Minum lah! Ngapain lagi cewek ke club kalau bukan mau minum?” tanya Alle sambil memainkan ponselnya.

“Si Evelyn doyan mabok juga?” tanya Bams sedikit keheranan.

“Gue malah pernah liat dia mabok sampe teler. Kek orang punya masalah berat,” ucap Daniel.

“Alkohol penghilang masalah di balik masalah,” ujar Raka datar membuat teman-temannya menoleh padanya. Cowok itu hanya sibuk sendiri dengan makanan yang sudah ia pesan.

“Wih! Sepatu lo baru Niel?” tanya Bams tanpa sengaja melihat sepatu Daniel yang terlihat masih sangat bersih. Warna merah bercampur biru pada sepatu Daniel juga masih mengkilap.

“Nyokap gue yang beli di Paris kemarin. Udah lama banget sebenernya gue pengen nih sepatu. Tapi mesti kehabisan stok. Baru keturutan sekarang,” kata Daniel bercerita.

“Kenalan dong Bang,” ujar Alle lalu menginjak sepatu baru Daniel dengan sepatunya.

Daniel melebarkan matanya melihat ada noda kehijauan yang tercetak di sepatu barunya setelah di injak sepatu Alle. Rip sepatu baru..

“SEPATU LO HABIS NGINJEK TAI AYAM BANGSAT!!!” teriak Daniel. Tanpa berdosa Alle justru cengengesan.

Raka yang tadinya sibuk makan kini berubah jadi tidak nafsu makan. Setelah mendengar kata menjijikan membuat nafsu makan Raka hilang. Apalagi aroma tai ayam itu cukup menyengat.

“Lo bikin nafsu makan Raka ilang! Langsung berenti makan dia,” kata Bams melirik Raka yang sekarang sedang memainkan ponsel dengan piring makannya yang masih tersisa banyak.

“Gimana rasanya pacaran Bos?” tanya Alle pada Aksa yang sejak tadi hanya diam.

“Enak lah Le! Saking enaknya mobil gue di bawa kabur,” sindir Daniel langsung mendapat tatapan mata Aksa.

AKSARA (TAMAT)Where stories live. Discover now