EXTRA PART : AKSA SELINGKUH?

147K 10.8K 2.2K
                                    

EXTRA PART : AKSA SELINGKUH?

“SAYANG jangan ngemil es batu terus. Nanti kamu flu,” ujar Aksa dengan suara lembut.

Sastra tidak mempedulikan perkataan Aksa dan makin lahap memakan es batu berbentuk persegi dari mangkuk di tangannya sambil menonton acara kartun kesukaannya. Usia kandungan Sastra sudah menginjak bulan kelima dan permintaan Sastra semakin aneh-aneh.

“Sayang kalau di nasehatin sama suami itu nurut,” ujar Aksa duduk di sofa samping Sastra.

“Jangan salahin aku! Aku mau makan es batu gara-gara permintaan anak kita!” balas Sastra.

“Iyaa, tapi juga jangan banyak-banyak makan es batunya. Nanti kamu sakit,” ucap Aksa seraya tangannya mengusap pelan perut Sastra yang sedikit membuncit.

“Enggak banyak. Ini aja masih kurang. Aku mau lagi,” ujar Sastra.

“Apa kamu mau nanti anak kita jadi punya sikap dingin kaya es batu?” tanya Aksa.

“Kamu dulu juga dingin! Kalau anak kita jadi dingin bukan salah aku. Tapi salah kamu,” balas Sastra tak mau kalah.

Semenjak hamil Sastra juga pintar berdebat dengan Aksa. Mau tak mau Aksa harus selalu mengalah dengan Sastra. Aksa juga tidak ingin Sastra bersedih atau stres.

“Apa kamu enggak mau ngemil yang lain selain es batu?” tanya Aksa.

Sastra mengangguk. “Ada. Aku mau makan seblak super pedes.”

“Mm... kalau seblaknya enggak pedes gimana? Rasa original?” tanya Aksa dengan hati-hati.

“Tadi kamu nawarin aku sekarang kamu malah nolak kemauan aku! Plin-plan banget sih!” kesal Sastra.

“Bu—bukan gitu maksud aku. Kamu enggak boleh makan yang terlalu pedes. Enggak baik buat kesehatan kamu Sayang,” tutur Aksa mencoba memberi pengertian pada Sastra.

“Sama aja kamu larang aku makan apa yang aku mau! Kamu ngerti nggak sih kalau anak kita yang minta bukan aku!” ucap Sastra lalu mulai menangis.

Aksa segera menghapus air mata Sastra. Sungguh! Bukan maksud Aksa melarang apa yang di inginkan Sastra. Tapi Aksa tidak mau Sastra dan calon anaknya kenapa-kenapa karena keinginan Sastra yang aneh-aneh.

“Udah.. jangan nangis lagi. Iya aku minta maaf. Aku salah. Jangan nangis lagi ya? Aku enggak suka liat kamu nangis,” ucap Aksa lalu mencium pipi Sastra lembut.

“Nanti aku beliin semua yang kamu mau. Tapi jangan nangis lagi,” ujar Aksa.

“Beneran? Kamu enggak bohong kan?” tanya Sastra menatap Aksa penuh kecurigaan.

“Enggak, aku janji sama kamu.”

Sastra langsung tersenyum. Kedua mata Sastra juga sampai berbinar-binar. “Kalau gitu aku mau somay, bakso, seblak, sate ayam, gulai ayam, rujak, sama rendang. Udah aku mau itu aja.”

“Itu aja?” tanya Aksa.

Sastra mengangguk. “Iya cuma itu aja. Oh ya sama jus alpukat.”

“Nanti aku beliin semuanya,” ucap Aksa.

“Makasih Hubby,” ucap Sastra kemudian memeluk Aksa.

Anything for you Dear,” balas Aksa berbisik di telinga Sastra.

****

“Bar istri lo juga lagi hamil kan?” tanya Aksa pada Baron yang sedang menyeruput secangkir kopi americano.

“Iya udah tujuh bulan,” jawab Baron.

Aksa bertemu dengan Baron di sebuah kafe. Awalnya niat Aksa bertemu Baron untuk membicarakan bisnis. Tapi karena sudah selesai. Mereka jadi mengobrol santai.

AKSARA (TAMAT)Where stories live. Discover now