"Cinta itu racun tanpa obat penawar."-Aksara Denta Karanva.
"Cinta itu anugrah dari Tuhan untuk kita rasakan kehadirannya di dalam hati."-Sastra Rahmasya.
Bercerita tentang Aksara Denta Karanva. Murid tampan dari SMA Kalingga yang memiliki sifat gal...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
________________________________
“Tugasku bukan hanya menjadi pemimpin. Tapi juga menjagamu.”
________________________________
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
11. JEBAKAN MUSUH
“DANIELLLLL!!!!” teriakan menggelegar milik Najwa merambat hingga ke ujung lorong sekolah.
Najwa berkacak pinggang dengan ekspresi wajah gondok melihat Daniel dengan lepasnya tertawa. Lebih tepatnya menertawai Najwa yang berlari hanya menggunakan sebelah sepatu.
“Daniel balikin sepatu gue!” pinta Najwa. Sedangkan Daniel justru memancing kekesalan Najwa dengan mengangkat sebelah sepatu Najwa sambil di ayun-ayunkan.
“Daniel!” sebut Najwa kesal.
“Apa Sayang?” balas Daniel tersenyum puas.
“Balikin sepatu gue sekarang!” tegas Najwa melangkah maju mendekati Daniel yang berada di tengah lorong.
“Apa?!” kaget Najwa. Demi apapun Najwa ingin melenyapkan Daniel sekarang juga.
“Gak mau? Oke! Gue buang sepatu lo ke tong sampah,” ujar Daniel setengah mengancam.
Daniel bersiap membuang sepatu Najwa ke dalam tong sampah yang ada di lorong. Melihat ekspresi takut bercampur kesal dari Najwa membuat Daniel makin suka mencadai Najwa.
“Eh—tunggu!” cegah Najwa saat Daniel hampir saja membuang sepatu Najwa. “Oke! Gue bakal ngomong kayak yang lo mau!”
Daniel tersenyum puas. “Ya udah ayo ngomong. Gue tunggu.”
Najwa menarik nafas berusaha menahan amarahnya pada Daniel untuk saat ini. Yang terpenting sekarang Daniel mengembalikan sebelah sepatu Najwa.