VASTATRIX 2

1.5K 82 6
                                    

Klik bintang kecilnya 🌟⭐ gampang kok

Happy reading and anjoy 🐧💌

****

Mobil mercy berhenti di halaman rumah bergaya country. Hanya halaman kecil sebagai pemanis dengan rumput hijau dan beberapa pot bunga. Pagar putih tersebut di rambati tanaman hijau bersama lampu malam yang menyala putih. Letak antara rumah satu dengan yang lain berjauhan namun berderet rapi menyusuri jalan.

"Terimakasih, aku selalu merepotkan mu" sabuk pengaman ia buka

"Kau tidak boleh sungkan, bagi ku Arllete Mazza adalah wanita spesial" Givan mendekat, menarik dagu Arllete "aku ingin tahu semuanya, semua tentang mu. Apa yang membuat mu suka dan tidak suka. Katakan semuanya, beri tahu aku"

Hembusan nafasnya membuat dada Arllete bertaluan, sentuhan tangan dingin Givan memberi sensasi baru. Rasa sensitif yang menariknya kedalam kesenangan seperti meminta lebih. Terlebih di saat sorot Givan tertuju pada bibirnya, Arllete mengatupkan bibir. Rasa gugup melingkupi, menjadi selimbut yang tidak mengenakan.

Sorot lampu motor menyilaukan menusuk memasuki kaca mobil, jarak canggung seketika tercipta. tepat di hadapan mereka motor besar yang di kendari seorang pria bertengger ria mengawasi.

"Givan, a...aku harus pergi sekarang"

"Selamat malam, mimpikan aku" Gemas Givan menjuil pipi Arllete.

Setelah berbasa-basi mengucapkan selamat tinggal, Arllete memasuki rumah di ikuti pria yang turun dari atas motor.

"Siapa dia?"

Sudah di duga. Mike, sepupunya akan mengintrogasi. Lelaki berusia 28 tahun itu meletakan helm dan membuka jaket motornya menaruh sembarang di sofa.

"Hanya teman" jawab Arllete singkat.

"Setelah aku melihat apa yang kalian lakukan, kata teman sama sekali tidak cocok. Hey ayolah aku tidak akan mengejek mu karena sudah mengakhiri ikrar perawan seumur hidup" kekeh Mike.

Lap yang tersampir di pegangan tangga menutup wajah Mike, Arllete menggembungkan pipi. Sunggung sepupunya itu membuat Arllete selalu tidak tenang, terlebih pria ini sudah menggangu moment bersama Givan yang harusnya terjadi dengan indah dan manis. Namun sepertinya Mike selalu mempunyai cela menghancurkan kesenangan Arllete. Menyebalkan.

"Dengar ya tuan sok tahu, anda sudah menghancurkan sesutu yang penting dalam hidup saya. Berkat anda ciuman spesial di hari ulang tahun saya sirna. Wah..  anda memang seperti hantu di hidup ku" Erang nya

Mike tertawa lebar "jangan gunakan bahasa formal pada ku Mazza. Pria itu tidak terlihat cocok berdampingan dengan mu,  upik abu yang di persunting pangeran itu tidak ada"

Arllete mengerang "Mike kau menyebalkan. Bibi pasti menyesal punya anak seperti mu. Sana kembali ke perut bibi lagi"

"Tidak akan, dia selalu membanggakan anak lelakinya. Lelaki yang tampan penuh kharisma dan penakluk hati wanita. Akh... sungguh bakat yang luar biasa"

Hampir saja Arllete memuntahkan isi perutnya "bakat mu sungguh tidak berguna Mike, kau dan tukang ledeng saja lebih berguna bakat mereka"

"Yah, upik abu memang membanggakan bakat seperti itu"

"Ahh... paman Bibi" rengek Arllete mencari keberadaan mereka. Ingin ia mengadukan kelakuan Mike yang selalu memojokannya. Seperti biasa pamanya akan menjadi garda depan benteng pertahanan Arllete untuk melawan Mike sialan itu.

VASTATRIX Cartel (Complete)Where stories live. Discover now