VASTATRIX 8

1K 64 10
                                    

Tekan Bintang 🌟⭐ 🔥🔥🔥

***

Pecutan pertama berhasil mengenai punggung Arllete. Jeritan tidak lepas dari mulutnya. Meluruh kelantai merasakan perih dan panas di punggungnya. Tiang itu menjadi pegangan nestapanya.

"Arghhhh...."

Jeritan kedua mengisi ruangan kembali. Perih bahkan ini lebih keras dari yang pertama. Pecut panjang itu seakan tidak punya belas kasih terhadap kulit rapuhnya.

"Aku tidak punya hubungan apapun lagi dengan ayah ku semuanya telah berakhir di saat dia memilih menjadi mafia"

"Tapi darah mu sama dengannya. Bukan hal baik tidak mengakui ayah mu seperti ini"

"Kau tidak tahu apapun! mulut busuk mu tidak pantas mengatakan kebajikan!"

"Owh.. girl kau menyakiti hati ku" Gael pura-pura merana

"Argh...." terhitung pecutan ke tiga

Mata Arllete terpejam menahan sakit. Namun itu salah malahan semuanya terasa lebih peka. Sakit ini mengikuti arah cambuk menyapa tubuh kurus. Jika sebatas kena cepretan lidi saja sudah berasa sakitnya seperti apa. Apa lagi dengan cambuk yang sebesar ibu jari.

"Berhenti... ku mohon"

Suara Arllete bergetar terbata-bata. Menangis tergugu sekeras apapun tidak bisa merubah keadaan, pria ini tetap bertingkah sama seolah Arllete hanya mainan. Perlahan darah mulai merembes, menciptakan warna baru di piamaanya.

Sakit hatinya belum sembuh oleh kelakuan seorang Bruce di masa lampau dan sekarang sakit itu harus terulang akibat ulah pria sialan itu. Kenapa harus Arllete yang menaggung perbuatannya, memangnya Arllete apa?! Pria itu tidak pantas di sebut Ayah, Arllete membencinya terlebih dengan kejadian ini.

Tidak bertanggung jawab, tidak tahu diri, pengecut, bajingan brengsek! Serta sebut saja hal sejenisnya di dunia ini. Dia lebih memilih meninggalkan keluarganya di masa-masa sulit daripada berjuang bersama mengatasi keuangan mereka.

"Bunuh saja dia" gumamnya

"Apa?"

"BUNUH SAJA AYAH KU DAN BEBASKAN AKU SEKARANG!! TERSERAH MAU KAU APAKAN DIA AKU TIDAK PEDULI!!"

Gael tertawa geli, perutnya terasa di gelitik "oh, hanny ayah mu memang sudah mati. Sumpah serapah mu sudah terlaksana dari dulu"

Sejenak fikirannya kosong dunianya jungkir balik tiba-tiba "jadi dia sudah benar-benar meninggal?" Tanyanya memastikan

"Hemm"

Lidah Arllete kelu untuk mengatakan sejuta sumpah serapah yang sudah terangkai. Fokus matanya hilang dia benar-benar merasa telah kehilangan segalanya. Harusnya Arllete merasa euforia tapi sebagian dirinya terasa memisahkan diri, apa itu hatinya?

"Apa kau mau bertemu dengannya? Aku akan mengabulkannya" bersiap Gael mengangkat tangannya keudara tinggi-tinggi.

"Hentikan Gael!"

Disela deru nafas akibat sesak menyerang dadanya tiba-tiba dan kesadaran menipis suara Givan menjadi nada tersendiri di tengah keputus asaan.

"Givan" panggilnya pelan, nyaris tak terdengar. Menoleh hanya untuk memastikan dan ternyata pria yang di cintainya berdiri utuh di sana, memandangnya.

VASTATRIX Cartel (Complete)рдЬрд╣рд╛рдБ рдХрд╣рд╛рдирд┐рдпрд╛рдБ рд░рд╣рддреА рд╣реИрдВред рдЕрднреА рдЦреЛрдЬреЗрдВ