VASTATRIX 58

470 43 30
                                    

Setel playlistnya tolong 😭

Happy reading...

Jangan lupa vote dan coment.

Anjoy

***

Rombongan mobil Avilla mulai memasuki hutan, sudah tidak terlihat rumah di belakang mereka. Hanya lampu mobil yang menjadi penerang jalan dengan cahaya bulan yang minim. Tidak ada suara lain, mobil mereka menjadi satu-satunya pengisi suara di hutan itu, ini bukan hutan mati tapi kenapa baunya seperti kematian. Kesepian ini membuat suasana menjadi tegang. Cukup lama roda mereka memutari hutan tapi belum ada tanda-tanda sampai. Hingga mobil Avilla yang paling depan berhenti mendadak membuat semua mobil di belakang mereka menginjak rem serentak.

"Sialan, pohon sialan" Avilla mengumpat kesal.

Leonel yang menjadi supirnya mengangkat bahu "kau yakin jika Hugo kesini? Bukankah jika dia melewati ini dia tidak akan bisa melewati pohonnya"

"Tunggu sebentar biarkan aku berfikir" jarinya mengetuk-ngetuk diatas dashboard "oke kita keluar lihat keadaan"

Beberapa orang ikut turun dan menyusur sekitar jalan gelap. Batang pohon besar melintangi badan jalan mustahil untuk dilewati jikapun bisa mereka membutuhkan waktu lama untuk menyingkirkannya, masalahnya bukan hanya satu ada tiga pohon besar yang tumpang tindih. Tidak bisa hanya dengan tenaga manusia atau peledak, itu membuang waktu.

"Apa sebelumnya ada hujan badai?"

"Kemarin-kemarin hari cerah, laporan cuaca tidak memberitakan hujan" timpal Leonel.

Alex menyahut dari ujung pohon "lihatlah kemari, ujungnya sengaja dipotong"

Avilla melihatnya dan mengangguk "mereka pasti datang kesini, tampaknya mereka dengan sengaja menggergaji pohon agar tumbang menghalangi jalan" Avilla berbalik "senores, aku ingin kita melanjutkan perjalanan tanpa mobil. Tinggal 1 kilo meter lagi, angkut semua barang tinggalkan mobil"

Dengan senter seadanya mereka berjalan menyusuri hutan untuk menemukan danau tersembunyi itu. Sepatu hitam mereka menyaruk dedaunan kering dan ranting pinus. Sementara itu mereka menyusup seperti pasukan elit di dalam hutan sedikit bergulat dengan semak belukar. Setelah sampai diujung hutan mereka melihat danau yang memantulkan cahaya bulan dan ada sebuah vila di pinggir danau tersebut. Sementara lima orang penjaga bersenjata terlihat menjaga rumah tersebut, satu dari mereka tengah menyalakan api unggun ditengah udara dingin, apinya berkobar besar tertiup angin.

Tiba-tiba suara teriakan terdengar sekali. Semua penjaga itu langsung mendatangi suara dari arah hutan untuk memburunya waspada. Dengan langkah hati-hati mereka mengintai dengan pistol di kegelapan. Semakin dalam mereka masuk tapi tidak menemukan orang satupun hingga tiba-tiba sebuah batu besar menimpa kepala mereka dari atas. Rupanya pasukan Avilla sudah mengintai mereka diatas pohon. Dengan begini tidak ada suara tembakan terdengar. Pasukan Avilla melenggang leluasa mendekati vila di pinggir danau itu.

Saat semua orang menyerbu rumah itu tiba-tiba orang-orang muncul dari arah hutan lain dan menyudutkan pasukan Avilla kearah danau. Sama-sama menggertak dengan ujung senjata belum ada diatara mereka yang menembak lebih dulu. Pasukan Avilla terdesak kearah air.

"Letakan senjata kalian, kalian sudah dikepung" perintah salah seorang disana yang bertindak seperti pemimpin. "Avilla letakan senjatamu, maka aku akan mengampunimu"

VASTATRIX Cartel (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang