VASTATRIX 15

863 58 7
                                    

Happy reading guys....

Jangan lupa Vote and coment.

Big hug

*****

Mobil Edrick terparkir sembarang ditepian salah satu rumah. Sementara mobil Hugo sudah memasuki dan terparkir dirumah Bruce. Itu sangat memancing rasa penasaran Edrick sampai ke ubun-ubun. Untuk apa Hugo datang kerumah yang jelas tidak ada penghuninya.

"Jangan keluar tunggu sampai aku kembali" Edrick hendak keluar namun lengannya ditahan

"Mobil yang masuk kerumah ayahku, apa kau mengenal mereka?"

"Aku akan memastikan"

Edrick mengambil langkah sigap dan penuh kewaspadaan untuk mengintai. Terlihat tidak ada penjagaan sama sekali diluar semua orang sudah masuk kedalam. Entah bagaimana mereka bisa masuk cuman ada dua pilihan antara membukanya dengan kunci atau mendobraknya.

Edrick bersembunyi dibalik pohon besar depan rumah. Dari balik kaca rumah Edrick melihat orang-orang berkeliaran seperti mencari sesuatu bahkan ada yang membalikan isi guci menunggu sesuatu yang keluar namun nihil, tapi mereka tetap mencari sesuatu lain.

"Apa sebenarnya yang mereka cari"

Suara hati Edrick tidak sekeras itu sampai bisa didengar telinga.

Polos Arllete berdiri disudut dimana orang lain bisa mudah melihat. Sigap Edrick menyeret tubuhnya bersembunyi dibalik pohon.

"Kenapa kau datang, kubilang tunggu dimobil. Apa perintah itu kurang jelas"

"Apa yang mereka cari?" Arllete malah melempar pertanyaan.

"Aku tidak tahu dan sebaiknya kau jangan mencari tahu, ini bebahaya" Edrick berdecak kesal sekarang posisi mereka sangat riskan dan teramat mudah dikethui meski sampai sekarang tidak ada satupun dari mereka yang berhasil menyadari itu tentu karena kesibukannya.

Edrick menatap pohon rimbun diatasnya "cepat naik"

Arllete ikut menatap horor keatas "aku tidak bisa memanjat"

Edrick memutar bola mata malas, wanita memang merepotkan "naiklah kepundakku"

"Ap-apa. Aku tidak mau"

"Cepatlah sebelum kita ketahuan"

Arllete bergeming itu semakin membuat Edrick jengkel. Pria itu masuk diantara kaki Arllete tiba-tiba lantas seperti mengangkat kapas Edrick berdiri bersama Arllete duduk dipundaknya.

Arllete begitu terkejut sampai ia memegang kepala Edrick kuat untuk menjaga keseimbangan. Terlebih dia tengah memakai dress, itu membuatnya sedikit malu dan sepertinya tidak dengan lelaki yang mengangkaktnya yang terlihat tidak menyadari.

"Raih dahan yang paling dekat"

Arllete menuruti dan berhasil menggelantungkan tangan tapi bagaimana dengan kakinya apa dia harus mulai mengangkat dan menggantungkannya seperti kukang? Edrick melepaskannya membuat Arllete menggelantung sempurna. Tapi tiba-tiba Edrick membiarkan pundaknya menjadi pijakan kaki Arllete. Oh bagus sekarang Arllete berhasil menginjak pundak anak seorang bos kartel.

Sekarang posisi Arllete menjadi lebih tinggi hingga dia lebih mudah menaikan kakinya ketas dahan.

Setelah Arllete berhasil naik Edrick segera menyusul. Edrick sangat pandai memanjat itulah mengapa ia sampai hanya dalam hitungan detik tanpa kesusahan.

"Kita harus memanjat lebih tinggi"

Edrick naik kecabang pohon lebih tinggi dia mengulurkan tangannya menarik Arllete keatas. Tangan pria itu kokoh menjaga tubuhnya agar tidak terhuyung, mereka menaiki dua cabang pohon agar tidak terlihat.

VASTATRIX Cartel (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang