VASTATRIX 41

895 61 33
                                    

happy reading

Jangan lupa vote & coment

Ditunggu Follownya 😘 Arnesius
***

Arllete mengerang sebal dari tidurnya, ia tidak ingin di ganggu. Tubuhnya sangat lemas, selimbut kembali ia naikan mencoba kembali tenggelam dalam tidurnya. Rasanya baru beberapa saat ia memejamkan mata dan ini masih terlalu dini untuk bangun, kasur seolah merekatnya.

Lengan Edrick kembali mengguncang punggungnya "ayolah Mazza bangun. Ini sudah sore kau harus makan. Terakhir kau makan saat sarapan ini sudah melewati waktu makan siang"

"Aku lelah 1 jam lagi aku bangun"

"Tepat 1 jam lalu kau berkata begitu, mau sampai kapan? Besok pagi"

Matanya terbuka jengah "ini semua salahmu jika kau mau berhenti sendi-sendiku akan baik-baik saja"

Edrick tertawa polos "nanti malam lanjut lagi ya"

Bantal dikepala Arllete melayang ke wajah Edrick "lakukan saja dengan tembok!" Setelahnya kembali tidur tengkurap.

"Ish.. tidak asik" Edrick merayap, mengambil sesuatu dalam nakas. Sebuah Glock dia pegang "Mazza bangun sekarang! Atau kau pilih aku menembakmu" todongnya tepat di kepala.

Yang terdengar selanjutnya hanya gumaman malas "tembak saja tembak, terserahlah aku hanya ingin tidur"

Ceklek, suara kokangan. Bahkan sampai saat itu tidak ada tanda-tanda Arllete akan bangun dia amat santai kembali terlelap. Hanya Arllete manusia paling santai sejati. Keduanya sama-sama kuat ini hanya permainan siapa yang akan mengalah lebih dulu. Setelah beberapa lama "Baiklah, kau menang. Aku tidak bisa melakukannya" Edrick membuka pelurunya lalu melemparkannya keatas nakas. Ia bergumam "ish.. dia tahu kelemahanku"

Edrick berdiri disamping kasur, dalam satu hentakan selimbutnya ditarik, Arllete kelimpungan menutupi badannya. Sebuah bantal akhirnya ia temukan "ugh.. apalagi ini?! Kau sangat menyebalkan"

"Itu agar kau bangun Mazza" Edrick memberikannya kaos yang diambil dari lemari "pakai ini, aku tidak sanggup melihatmu"

Mau tidak mau Arllete melek sempurna "putar badan mu"

"Aku sudah melihat semuanya Mazza, jangan lupakan itu"

"Oke, aku tidak akan melihat" putus Edrick ketika sorot tajam ingin mencabiknya.

"Sudah?"

"Belum"

"Oke aku berbalik sekarang"

"Tidak, jangan" Arllete buru-buru menurunkan kaosnya "fuck you!"

Malah dibalas tawa menyebalkan, Edrick membawa meja kecil yang berisikan makanan dan minuman, menaruhnya diatas kasur "makanlah, energimu akan terkuras lagi malam ini"

Langsung saja Arllete mendelik "selangkanganku masih sakit kau tidak ingin berhenti barang sekejap saja"

"Ini kita sedang berhenti"

"Maksudku ada jeda yang sangat panjang"

"Maka dari itu sebaiknya kau segera makan kita akan keluar malam ini, aku tidak bisa berdiam diri terus selama ada kau. Aku cukup mengasihanimu Mazza"

"Kau begitu pada setiap wanita yang tidur denganmu?"

"Coba ku fikir, emm.. tidak, kau yang pertama. Biasanya mereka hanya sekali-dua kali pakai. Aku gampang bosan"

"Kau juga akan cepat bosan dengaku"

Edrick diam sebentar "entahlah, aku berharap begitu. Agar aku tidak terlalu banyak menyakitimu"

VASTATRIX Cartel (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang