VASTATRIX 19

796 60 0
                                    

Happy reading

Bintangnya oooy, dingin amat

》》》♡ 》》》

Percy memandang kaca besar di depannya, cukup menawan pemandangan kota terlihat di atas gedung yang berdiri kokoh di salah satu kota terkenal meksiko. Butuh nyali besar untuk tinggal di sini dan berbaur normal bersama penghuni apartemen. Leonel memang hebat, dia bahkan tidak meninggalkan jejak dan kecurigaan sedikitpun untuk polisi mengendus tempat tinggalnya. Terlebih dengan segudang kokain yang Vastatrix titipkan di ruanganya.

Ugh... harusnya Percy memang tidak meragukan bagaiamana sistem keamanan Leonel di buat. Baginya gedung ini sudah seperti miliknya sendiri. Semua perangkat keamanan seperti alarm peringatan dan cctv sudah di retas dan dimasukan kedalam komputer khusus, dia bebas mengatur dan merubahnya.

"Apa para tetangga mu tidak menaruh curiga atas keluar masuknya barang ke sini?" Percy menaruh sampanye di meja kaca sebelum berjalan ke sofa melihat Leonel sibuk dengan layar laptopnya.

"Mereka hanya tentangga bayaran" Leonel mengalihkan matanya sebentar

"Maksudmu?"

"Penghuni apartement termasuk penjaga keamanan di sini hanya setingan yang aku buat. Mereka tidak benar-benar tinggal, aku hanya membuat seolah apartemen ini berisi oleh orang-orang yang sudah ku bayar untuk menutup mulut mereka sehingga kokain-kokain itu bebas keluar masuk"

Percy pernah mendengar bagaimana hebatnya tentara pasukan khusus yang di latih oleh tentara Amerika dan Leonel adalah salah satu orang yang mendapat kesempatan dalam pasukan tersebut. Kehebatan mereka dalam mengoprasikan berbagai senjata berat dan taktik perang patut di acungi seribu jempol. Namun berakhir dengan seorang abdi negara yang memilih menjadi desertir what the heck!!  Leonel memang luar biasa.  Seoarang pembela negera berpindah menjadi musuh negara karena memilih bergabung dengan mafia.

"Jadi ketika polisi mencurigai tempat ini para tetanggamu bisa memberikan kesaksian palsu begitu?" Tebak Percy

Leonel menyimpan laptopnya di meja lantas membuka satu kaleng bir "begitulah"

"Jadi kalian berhasil menyelamatkan gadis bernama Arllete itu?" Lanjut Leonel

"Begitulah meski hampir saja aku mati konyol disana bersama Edrick"

"Aku ingin mendengar ceritanya"

"Aku malas. Tanyakan saja pada Edrick" Percy mengedikan dagunya ketika Edrick keluar dari kamar mandi.

"Dalam toilet mu tidak ada cctv bukan?" Tanya Edrick dongkol

Leonel memberikan smirik "menurut mu?"

Menyadari tatapan itu Edrick mengumpat kesal "hollyshit. Memangnya harus kau menaruh benda sialan itu disana, konyol sekali. Aku tidak akan pernah memakai toilet di apartemen mu lagi"

Percy tertawa geli "jadi itulah mengapa sejak tadi kau melihat layar laptop terus?"

Leonel memberikan tatapan memperingatkan "tidak aku hanya mengecek beberapa kamera berfungsi dengan baik. Err... jangan menatapku begitu aku punya stok wanita segudang yang belum aku cicipi"

Edrick berjalan kearahnya seraya menatap tajam Leonel yang memperbaiki posisi duduknya lebih tegak.

"Jadi untuk apa kalian datang kemari?" Pria berbadan gagah seperti tentara pada umumnya mencoba mengalihkan pembicaraan saat Edrick duduk di hadapannya, nampaknya itu berhsil tatkala Edrick merubah raut wajahnya kembali normal.

"Apa Hugo menanyakan sesuatu tentang Bruce padamu?"

"Emmm..... karena semua data anggota Vastatrix ada padaku jadi senor Hugo pasti menanyakan apapun yang berkaitan dengan keanggotaan The X. Beberapa hari yang lalu dia meminta alamat rumah senor Bruce"

VASTATRIX Cartel (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang