VASTATRIX 22

838 72 3
                                    


Note : tadinya mau ngasih cast. Cuman males hahaha... next chapter ajalah

*****

Okay happy reading guys....

÷÷÷÷÷÷÷÷

Pepohonan, Mansion bahkan kolam renang terlihat terbalik. Ah itu bukan masalah, hanya dilihat dari kacmata Theodor dan Jay

"Kuharap Edrick mengintip kita sedikit saja" keluh Theo bernada cemas. Matanya terus melirik pintu kaca dihalaman belakang mansion. Berharap batang hidung Edrick nampak seinci saja.

"Sudah satu jam, rasanya semua darahku meluncur menuju kepala" Jay memegang kepala. "Ini semua ide gila mu bodoh!"

"Ssst... anggap ini pengampunan. Kita sedang menggantung terbalik diatas pohon seperti sekarang adalah hukuman untuk diri kita yang lalai melanggar perintah Edrick"

"Sial. Kenapa aku terlibat ide konyol mu. Lebih baik aku meminta maaf dengan berlutut padanya"

Theo mencibir "ide ku lebih baik. Dari pada Edrick yang menggantung kepala kita mendingan kita menggantungan diri secara terbalik saja" tutupnya seraya menyabet hidung. Sangat jumawa dengan inovasinya.

Jay kembali menyanggah "lalu apa Edrick merasa kasihan pada kita. Tidak sama sekali kau lihat di ujung sana" Jay menunjuk kursi di pojok kolam, merasa di perhatikan Percy berjalan kearah mereka "dari tadi Percy terus mengejek kita. Aku benci caranya mengunyah apel seraya menatap kita!"

Bugh

Separuh apel dilemparkan pada Jay, Percy terrawa kecil. "Sejak kapan kalian bermetamorfosis? Akting menjadi kepompong heh?" Celetuknya menyebalkan.

"Kami sedang meminta pengampunan dari Edrick" cetus Theo

Percy terbahak sampai memegang perutnya. Sepertinya rasa geli sejak tadi memperhatikan polah keduanya tercurah. Bahkan diawal mula Percy tidak mempedulikan tingkah konyol dua orang ini dan terus saja mengamati saat kaki mereka digantung diatas pohon dibantu oleh centeng. Tapi ini hampir satu jam lebih dan posisi mereka tetap sama. Ini hiburan tersendiri, percy memilih duduk dan menonton saja.

"Puas-puaslah kau tertwa setelah ini giliran kepala mu yang aku gantung" kesal Jay semakin menatap sipit Percy. Ia lupa Tubuhnya menggelantung sampai Percy mundur dan tangan Jay tidak bisa meraihnya.

Percy tertawa sumbang saat tubuh Jay dan Theo bertubrukan. Keduanya mengaduh.

"Jay diamlah!!" Kesal Theo

"Kalian seperti samsak"

Wajah Jay memerah "aku mau turun. Panggilakan penjaga lain!"

"Jay tidak boleh, Edrick belum datang kemari" cegah Theo

"Persetan. Kepalaku hampir meledak. Percy panggilkan mereka"

"Benar kata Theodor. Tunggulah sampai Edrick datang. Aku ramalkan mungkin tiga hari lagi"

"Apa?" Jay memekik "kau tahu sesuatu kan?!"

"Err... jangan menyipitkan matamu. Kau julid sekali"

"Mataku memang sipit bodoh"

Tawa percy kembali meledak "baik-baiklah. Edrick sedang pergi ke Las Vegas, privat jetnya mungkin sudah berangkat sekarang. Kokain yang kita kirim bersama barang legal melalui NAFTA sudah lolos beacukai dan Edrick akan mengurus barangnya jika sudah sampai, kudengar ada miliuner yang akan memesan dalam jumlah besar."

Santai, bahkan kelewat santai percy berucap. Berbeda dengan raut terkejut dua kukang itu. Rasa-rasanya Percy akan menjadi daging giling sebentar lagi.

"Kenapa tidak mengatakannya dari tadi. Demi saus tartar!" Jay ingin memukul Percy namun tidak bisa.

VASTATRIX Cartel (Complete)Where stories live. Discover now