1. Perkenalan

9.4K 461 11
                                    

                Aku memandang pantulan diri di cermin berukuran setengah tubuh. Rambut panjang yang sedikit berantakan dan muka bantal, tetap menarik. Semakin bertambah umur aku merasakan perubahaan yang lumayan signifikan pada fisik. Wajah yang dulu berjerawat kini sudah lebih mulus, aku juga sukses mendapatkan bentuk tubuh yang ku inginkan karena rutin pilates. Tidak hanya kulit wajah, punggung hingga bokong juga aku berikan treatment agar bisa memakai baju seksi yang dapat memperlihatkan bagian punggung. Berusaha keras memperbaiki penampilan agar bisa lebih diterima di masyarakat, yap realita.

Hidup pun terasa lebih sempurna saat mendapatkan posisi Public Relation dari salah satu brand fashion di Indonesia. Namaku muncul di majalah fashion edisi musim panas tahun ini sebagai salah satu dari 'girl crush' anak muda. Jika saja aku benar-benar menuliskan semua impian dari muda dulu, maka hampir semuanya sudah terceklis.

Yap, hampir. Ada satu hal yang membuatku merasa sangat payah saat menjalaninnya, yaitu percintaan. Rasanya sulit sekali menjalin hubungan yang serius dengan satu orang pria. Hampir semua kisah cintaku berakhir karena masalah yang sebenarnya tidak begitu krusial.

Sikat gigi berwarna merah muda yang baru saja digunakan kembali ku letakan di tempat semula. Kemudian aku keluar dari kamar mandi menuju dapur untuk membuat sarapan.

Semangkuk oatmeal dengan campuran pisang dan susu menjadi menu rutin selama seminggu ini, karena sedang disibukan dengan kasus perusahaan yang harus ku urus jadi tidak ada waktu membuat sarapan yang harus dimasak dulu. Bahkan sudah tiga hari berturut-turut aku memasukannya ke kotak makan untuk dimakan di mobil selama perjalanan sembari memyetir. Ku pikir kebiasaan saat kuliah sarapan sembari menyetir akan ku tinggalkan jika sudah bekerja, nyatanya tidak sama sekali.

Setelah membuat sarapan dan memasukannya ke dalam kotak bekal, aku kembali masuk ke kamar mandi untuk bersih-bersih dan berpakaian. Atasan tanpa lengan dari bahan satin yang ku padukan dengan celana cutbray warna senada menjadi outfit hari ini. Tidak lupa dengan jas berwarna merah muda agar penampilanku tampak lebih sopan dan formal.

Menyapuhkan sedikit riasan di wajah dan tidak lupa contact lens. Merasa semuanya sudah siap, aku meraih tas tangan yang ku letakan di atas kasur dan kunci mobil di atas meja rias. Melangkah menuju dapur lagi untuk mengambil bekal kemudian lanjut ke garasi dan setelah lima belas menit memanaskan mobil, aku segera melesat pergi.

Ku parkirkan mobil di parkiran khusus karyawan. Kebetulan kantorku terletak bersebelahan dengan salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta, jadi saat pulang kantor sudah seperti rutinitas untuk nongkrong di salah satu kafe di dalam mal. Kadang sendiri, kadang dengan teman. Lebih sering sendiri sih, karena teman-temanku bekerja di kantor yang lumayan jauh dari sini.

Aku meraih tas tangan yang ku letakan di kursi sebelah, kemudian beranjak keluar dari mobil. Id card yang ku tap sebagai absen dan akses naik lift kembali ku kalungkan. Pintu lift terbuka setelah tidak lama menunggu. Ku tekan tombol lima, kemudian menunggu pintu lift terbuka di lantai tujuan.

Suasana kantor masih lumayan sepi, hanya beberapa yang sudah duduk di depan kubikel mereka. Itupun mereka masih sarapan dan belum mulai bekerja. Terkadang aku merasa bahwa aku terlalu ambisius. Semua karyawan tidak langsung kerja saat baru tiba di kantor, tetapi setiba di kantor aku langsung menghidupkan komputer di ruangan dan mulai berkutik dengan kerjaan.

CelibateWhere stories live. Discover now