3. It Just Happen

3.9K 361 14
                                    

                Keanu masuk ke dalam mini market dan membiarkanku terus mengekorinya di belakang. Seakan tau apa yang dicari, ia langsung berjalan melewati rak-rak di sebelah kiri dan kanan kemudian ke bagian rak belakang mini market. Ia mengambil topeng yang mirip dengan tokoh di film The Purge Election Year.

"Nih, biar mendukung suasana malam Halloween di sini," ujarnya.

Aku mengulum senyum dan meraih topeng pemberiannya. Sebelum ku kenakan topeng tersebut, aku melihat ada stik baseball dengan hiasan lampu yang membuat stik baseball ini terlihat memiliki kawat menyala. Ku kenakan topeng dan bergaya seolah-olah ingin memukul Keanu. "I just kill my parents and now im coming to you, Sir."

Keanu tertawa dan meraih senapan mainan. "You better go home before I shoot you, Kid." Ia bergaya meniru pria si pemilik toko yang berjaga di malam The Purge.

Ku buka topeng dan tertawa, "Walaupun ada improve, tapi akting kita bisa lah jadi pemain The Purge seri berikutnya,"

"Bisa. Apalagi bagian yang kena tembak atau kroyok, bisa banget." Jawab Keanu.

Ku gelengkan kepala dua kali kemudian membawa topeng dan stik baseball itu ke kasir untuk di bayar. Setelah ku pikir-pikir, aku terlalu biasa untuk malam Halloween di Vegas. Jadi, bersenang-senang dengan membeli topeng dan stik yang ku tahu tidak akan digunakan lagi setelahnya bukan masalah besar untuk malam ini.

"Laura," panggil Keanu.

"Hm?"

"Yang ini aja, mau ga? Lebih keren bisa nyala," ia menunjukan dua topeng dengan lampu berwarna neon dan ungu yang menyala dibagian mata dan bibir.

"Ih iya itu bagus. Yaudah ganti nih." Aku meraih dua topeng dari tangan Keanu dan memberikannya topeng yang tadi ku pegang.

Setelah membayar dua topeng dan stik Baseball, kami keluar dari mini market sembari menggunakan property Halloween dengan bangga. Ku putar-putar stik Baseball sembari jalan, berlagak seolah-olah aku ikut serta dalam The Purge.

Kami berjalan kaki ke salah satu food truck untuk membeli Buritto. Kemudian dilanjutkan dengan perjalanan menuju kelab malam yang tidak jauh dari mini market tadi. Hampir seluruh kelab malam di Las Vegas bertema Halloween. Hari di bulan akhir Oktober seperti hari besar di Las Vegas yang sebagian besar populasi rakyat sini rayakan.

"Ga afdol kalo ga pesta di Las Vegas, jadi sori banget nih ujung-ujungnya gue bawa kesini." Ujar Keanu sembari memasuki barisan.

"Well, tujuan gue keluar malam ini emang untuk party sih," aku mengangkat topeng untuk menanggapinya.

Keanu menatapku dalam beberapa detik dengan tatapan mendalam. Hal ini membuatku mengangkat satu alis bingung. "Ada yang aneh?" tanyaku.

"Eh, uhm engga." Keanu menggelengkan kepalanya dua kali pelan. "Cuma..., you look good in a person."

Rasanya seperti digelitik geli mendengar pujian Keanu. Refleks sudut bibirku tertarik ke atas membentuk senyuman yang dalam hitungan detik berkembang menjadi senyum besar. "Bisa aja." Hanya itu yang mampu keluar dari mulut.

CelibateWhere stories live. Discover now