pt💚5

20.6K 2.3K 109
                                    

Runa dan Jaemin kini sedang berada di taman belakang rumah Runa. Seperti kata Jaemin kemarin dia sudah datang untuk belajar dengan Runa hari ini.

"Gimana udah ngerti?" tanya Runa.

"Udah" jawab Jaemin singkat.

Mendengar itu membuat sedikit rasa lega dan rasa kesal bagi Runa. Lega karena dia tidak harus menjelaskan yang sudah ia ajarkan tadi dan kesal karena jawaban super menjengkelkan dari pria yang memang selalu stay cuek itu padanya.

"Hem.. oke" ujar Runa.

Kemudian ia memilih membuka ponsel pintarnya yang sedari tadi terdengar notif dari aplikasi chat.

Dengan cepat jarinya membuka spam chat dari sang sahabat, Alina. Gadis itu mengajaknya untuk pergi ke mall untuk menemaninya shopping ternyata. Dan dengan senang Runa mengiyakan ajakan Alina tersebut.

Setelah itu, Runa kembali menoleh ke arah Jaemin yang duduk di sebrangnya. Pria itu masih sibuk mengerjakan soal yang sudah ia berikan tadi.

♡♡♡

A

khirnya acara belajar mereka selesai saat sudah hampir maghrib. Runa yang masih membereskan buku dan alat tulis pun, sedikit melirik ke arah Jaemin yang belum ada tanda akan pulang. Pria itu masih asik bermain game online di ponselnya.

"Jaem, belum mau pulang?" ujar Runa heran.

"Bentar lagi" jawabnya singkat dan sama sekali tidak melihat ke arah Runa.

"Yaudah kalau mau pulang, pulang aja. Gue buru-buru mau jalan sama temen gue. Gue masuk dulu" ucap Runa.

Yang hanya di respon Jaemin dengan anggukan malas. Tanpa sama sekali tak melihat lawan bicaranya, sangat tidak sopan menurut Runa. Terdapat helaan napas yang Runa lepaskan saat ia berjalan masuk ke dalam rumahnya.

♡♡♡

Sesudah membersihkan diri, segera Runa menuju ke lemari pakaiannya dan memilih baju untuk pergi bersama Alina. Tak lama ia ke meja rias dan mulai merias dirinya. Ia memoles BB cream di wajah mulusnya, melukis alis, serta tak lupa mewarnai bibirnya dengan liptint pink cherry kesukaannya.

Merasa sudah siap Runa menuruni anak tangga untuk menuju lantai bawah. Saat menoleh ke arah pintu taman ia terlonjak kaget melihat pria tampan itu masih berada di sana. Apa Jaemin tidak mau pulang? Batin Runa.

Jaemin masih duduk di kursi taman seperti posisinya tadi dengan ponsel yang masih bertengger manis di kedua tangannya.

Dengan perlahan Runa menghampiri Jaemin. Kenapa pria ini masih ada di rumahnya? Dan masih di taman padahal hari sudah malam. Deretan pertanyaan itu saat ini memenuhi otaknya.

"Jaem?" panggil Runa lirih saat sudah di depan Jaemin.

Jaemin terlihat kaget dengan kedatangan Runa, dan menoleh cepat. Seketika Jaemin mengerjapkan matanya saat melihat Runa dengan gaya berpakaian beda dengan yang tadi sore kenakan.

Dress off shoulder bermotif shabby dengan balutan make up tipis yang membuat wajah cantiknya terlihat bertambah dua kali lipat dari biasanya. Dan rambut hitam panjang yang sengaja ia gerai menambah kesan anggun di mata seorang Jaemin.

Jaemin sebagai seorang pria yang selalu berganti-ganti pasangan dan banyak dikelilingi wanita cantik pun tidak menampik kecantikan Runa kali ini.

"Jaem? Lo nggak mau pulang" tanya Runa lagi.

Dia merasa heran dengan laki-laki di depannya ini yang tak segera meresponnya dan malah melihatnya dengan komuk bodoh.

"Jaemin!! Halooo" sentak Runa kesal.

"Haa? Eh, iya gue pulang" ujar Jaemin kaget, kemudian berdiri tegak.

"Ya udah gue mau pergi soalnya" kata Runa, melirik jam tangannya.

"Lo mau ke mana malem-malem?" tanya Jaemin tiba-tiba.

"Gue mau jalan sama Alina" jawab Runa menatap Jaemin.

"Kalau gitu gue anter"

Dan tanpa aba-aba Jaemin menarik tangan Runa, membawanya menuju mobil Audi miliknya yang terparkir di halaman rumah Runa.

♡♡♡

Sesampainya di mall, Runa belum keluar dari dalam mobil. Ia masih menunggu Alina datang.

"Mana temen lo?" tanya Jaemin, celingukan melihat area luar mall.

"Katanya masih di jalan. Bentar lagi sampai" balas Runa, yang masih fokus ke ponselnya.

"Oh.. ya udah tunggu aja dulu" kata Jaemin enteng.

Membuat Runa yang berada di sebelahnya menoleh ke arahnya. Ini kenapa Jaemin membuat ia bingung, kadang cuek dan ketus sedangkan dalam waktu lain ia terlihat baik padanya.

"Eh, tapi lo nggak ada keperluan di sini? Cuma mau nganter gue doang?" tanya Runa keheranan.

"Ya emang gue mau nganter lo doang. Kan tadi gue udah bilang" jawabnya kumat menyebalkan lagi.

"Iya deh makasih" kata Runa, dengan memaksakaan senyum manisnya.

Lalu sebuah notif chat masuk ke ponselnya. Dari Alina, dia mengabari kalau sudah sampai di mall.

"Eumm Jaem, temen gue udah sampai. Gue pergi dulu ya" pamit Runa.

Namun sebelum berhasil membuka pintu mobil, sebuah tangan mencekalnya pergi. Runa menatap Jaemin bingung.

"Kenapa?" tanya Runa.

Tak ada jawaban dari pria di hadapannya sekarang. Tapi seperkian detik kemudian sebuah kecupan singkat mendarat di pipi kanannya. Jaemin menciumnya. Seketika Runa membelalakan bola matanya penuh. Ini gila badanya terasa panas padahal suhu AC dalam keadaan dingin.

"Ma-maksut lo apa Jaem?" ucap Runa menoleh Jaemin.

Jaemin tak menjawabnya ia terlihat kembali stay cool menghadap depan, tanpa mau tau reaksi apa yang sudah dirasakan atas perbuatannya mengambil ciuman pertama pada gadis di sampingnya itu.

Runa juga semakin merasa aneh, malu, dan marah menjadi satu. Ia sudah tidak ingin berlama-lama bersama Jaemin. Dan memilih untuk segera keluar dari mobil.

"Gue pergi" pamit Runa lagi.

Kemudian ia keluar dari mobil dan bergegas pergi meninggalkan pria itu yang sekarang malah tersenyum-senyum geli melihat tingkah Runa yang tampak salah tingkah.

Dasar Jaemin berengsek!

EVIL | Na JAEMINWhere stories live. Discover now