pt💚14

16.7K 1.8K 25
                                    

Menanam suatu keburukan pasti suatu saat akan berbuah keburukan. Berbeda jika kita selalu menanam benih kebaikan pasti akan kita panen kebaikan itu pula.

***

Menilik keadaan Runa sekarang. Perlahan  keadaannya mulai membaik. Sejak kejadian di mana ia bertemu Jaemin di rooftop. Keduanya sepakat untuk saling melupakan kejadian buruk yang pernah mereka alami. Dengan bertahap Runa mulai menerima Jaemin di dekatnya. Trauma jelas masih ada namun ia harus bisa meredanya.

Setelah Jaemin berjanji untuk selalu menjaganya hari itu. Jaemin juga meminta Tian ayah Runa untuk memaafkannya dan berjanji untuk menjaga dan akan selalu melindungi Runa. Tian yang melihat kesungguhan Jaemin menerima permintaan maaf Jaemin, ia akan memantau apakah Jaemin akan benar-benar menjaga putrinya. Bagaimana pun juga setelah lulus nanti putrinya, Runa akan ia nikahkan dengan Jaemin.

Hubungan keduanya juga semakin dekat. Hampir setiap hari Jaemin akan menjemput dan mengantarnya pulang. Dan seperti saat ini mereka tengah menghabiskan hari Minggu bersama di kediaman rumah Runa.

"Jaem kita mau ngapain?" tanya Runa bosan karena hanya duduk santai di ruang tamu.

"Hem, bentar" ujarnya asik dengan game di ponselnya.

Raut sebal tercetak jelas di wajah ayu Runa sekarang. Dengan tak sadar bibirnya sudah manyun maju ke depan. Ia kesal karena hanya diacuhkan Jaemin.

"Ck! Gue bosen Jaem. Mending gue jalan aja sama Alina deh daripada sama lo di sini" sindir Runa dengan kekesalan yang memuncak.

Jaemin seketika menoleh, ia lihat wajah Runa yang kesal. Imut. Rasanya Jaemin ingin mencubit pipinya gemas. Jaemin tersenyum manis dan mendekat duduk di sebelah Runa.

"Kamu mau apa?" tanyanya lembut.

Runa tak menanggapi. Ia masih merasa kesal. Diacuhkan itu tidak enak. Ia memalingkan wajahnya dari Jaemin.

"Lo pulang sana" usir Runa sinis.

"Ngambekan. Aku cium mau?"

Runa yang mendengar itu menoleh menatap Jaemin dengan tampang dibuat seperti jijik.

"Nggak nyambung Jaemmm, iih"

"Ya kamu dikit-dikit ngambek. Kita jalan mau?" ajaknya kemudian.

Seketika mata Runa berbinar dengan ajakan Jaemin.

"Mau ajak gue ke mana?" tanya Runa dengan berekspektasi ke tempat yang bisa membuat minggunya kali ini berkesan.

"Kita ke Dufan mau? Terserah kamu mau ke mana aja" putusnya membuat Runa begitu semangat.

"Beneran?"

"Iya. Gih sana kamu ganti baju" suruhnya.

"Ok wait some minutes" balas Runa bangkit dari duduknya dan berjalan ke atas untuk berganti baju.

♡♡♡

Bagi kalian para kaum adam mungkin bisa mempersiapkan diri beserta kesabaran jika harus menunggu seorang wanita dengan rutinitas mempersolek dirinya atau bisa dikatakan berdandan. Seorang wanita akan mengatakan 'sebentar, dikit lagi' dll. Namun pada kenyataannya kata itu hanya sebagai penenang. Wanita adalah makhluk yang sangat perfeksionis jika dalam rutinitas mempercantik diri.

Sudah hampir setengah jam lebih Jaemin habiskan untuk memunggu gadisnya itu bersiap. Tapi sampai saat itu juga belum ada tanda-tanda ia turun dari kamarnya.

Jaemin sudah sangat bosan jika harus menunggu terlalu lama. Dengan terpaksa ia menuntun kakinya menaiki tangga untuk menemui Runa di kamarnya.

"Runa, udah belum?" tanya Jaemin di depan pintu kamar Runa.

"Bentar!!" teriak Runa dari dalam sana.

Jaemin memutar bola matanya malas. Tanpa izin pemilik kamar ia membuka pintu kamar Runa. Suguhan pertama yang ia dapat adalah Runa yang sedang berdiri menghadapnya kaget.

"Eh! Udah siap?" Jaemin terjengit kaget saat Runa juga menatapnya saat ia masuk.

"Udah kok" balasnya berjalan untuk mengambil tas selempangnya.

Tanpa sengaja Jaemin semakin masuk ke dalam kamar Runa. Kamarnya cukup luas dengan dekorasi ala princess disney. Dihirupnya aroma feminin seperti yang biasa ia cium dari bau badan Runa.

"Cantik ya kamarnya kaya yang punya" celetuk Jaemin dengan mata mengitari setiap sudut kamar Runa.

"Lebay banget lo. Udah ayok berangkat" ajak Runa sudah di ambang pintu untuk keluar.

"Aku jadi males gara-gara kamu lama"

"Loh kok gituuu lo bohongin gue ya tadi" rengek Runa.

"Salah sendiri lama. Kita di rumah aja ya" katanya dan malah duduk di atas ranjang kasur Runa.

"Iya gue minta maaf deh tapi jadi jalan dong"

"Cium dulu"

"Nggak!"

"Kalau gitu nggak jadi" godanya penuh kemenangan.

"Jaem ayokk dong" rengek Runa dan menghentak-hentakan kakinya kesal.

Sangat imut dan menggemaskan bagi Jaemin. Menggoda Runa mungkin akan jadi kebiasaannya sekarang.

"Nggak. Aku mau tidur aja"

"Jangan Jaem" cegah Runa tangannya membuat gestur berhenti, " gue agak trauma liat lo tidur Jaem. Kita jangan di dalam kamar gini. Kita keluar aja ok" jelasnya lagi.

Jaemin sedikit terkesiap kaget. Ternyata apa yang ia lakukan dulu sangat membawa dampak yang cukup berat untuk Runa. Ia harus melawan rasa trauma karenanya.

"Eumm iya kita berangkat sekarang aja"

Jaemin bangun dari atas kasur dan membawa Runa untuk meninggalkan kamar. Mereka memutuskan untuk segera berangkat karena hari juga sudah semakin siang.

EVIL | Na JAEMINWhere stories live. Discover now