pt💚26

14K 1.2K 80
                                    

Menghitung jam, mungkin tersisa 21 jam lagi pengumuman kelulusan akan diumumkan. Tepatnya besok pagi SMA Runa dan Jaemin akan merayakan kelulusan untuk siswa dan siswinya.

Sementara itu, di pagi menjelang siang ini. Runa menyempatkan waktu datang ke kediaman keluarga Na yaitu rumah Jaemin. Kedekatan mereka sudah bukan rahasia lagi, semakin hari semakin terbuka saja hubungan kisah kasih mereka.

Runa duduk dengan tenang di bangku kecil sambil melihat Jaemin bermain basket. Ya di rumah mewah Jaemin semua fasilitas hampir ada. Dari kolam renang hingga lapangan basket khusus disediakan di rumah berhalaman besar bak istana itu.

Di depan sana Jaemin bermain basket sendiri. Katanya pemanasan karena sudah lama tidak olahraga. Jadilah Runa hanya menontonnya dari bangku di pinggir lapangan.

Saat tengah fokus melihat Jaemin akan memasukkan bola ke ring. Sebuah tangan menepuk pundaknya yang membuat Runa terjengit kaget dan sedikit terhuyung ke depan.

"Eh maaf Sayang. Tante ngagetin ya?" ucapnya dari arah belakang.

Ternyata setelah Runa lihat dia adalah bunda Jaemin. Luna. Wanita cantik itu membawa nampan berisikan sepiring potongan berbagai buah. Ia lalu mengambil duduk di samping Runa. Dan mengamati Jaemin sekilas.

"Tante? Dikit Tan hehe" respon Runa sambil mengelus dadanya yang masih tersisa detakan terkejut.

"Ini Tante bawa buah buat kamu" tangannya menaruh nampan tadi di tengah kursi yang mereka duduki.

"Iya Tante. Makasih" ucap Runa disertai senyum cantiknya.

"Kamu dijemput Jaemin ya tadi atau dianter supir ke sininya?" tanya Luna.

"Di anter papa tadi Tante sekalian berangkat ke kantor" jawab Runa dan memasukkan potongan buah apel ke mulutnya.

"Jaemin baik kan sama kamu? Kalau banyak ulah bilang sama Tante ya?"

"Hem, iya Tante" Runa tersenyum canggung pada Luna, " Jaemin jaga Runa kok Tan. Malah Runa nggak ngerasa sepi sekarang".

"Syukur deh"

"Emm Tante kok nggak kerja?" tanya Runa merasa heran karena di jam segini harusnya Luna akan pergi ke kantornya untuk bekerja.

"Jam 10 nanti Tante baru ada rapat. Jadi masih ada waktu sebelum berangkat Sayang" jelas Luna tersenyum ramah dengan calon menantunya itu.

Runa juga membalas senyuman Luna dan mengangguk mengerti. Matanya lalu melihat Jaemin kembali. Tak sengaja Jaemin juga ikut menatap Runa. Lalu dengan berlari Jaemin mendekat ke arah kursi yang di tempati gadisnya dan ibunya.

Keringat bercucuran di pelipis dan seluruh tubuh Jaemin yang hanya menggunakan kaos oversized merah dan celana training pendek.

"Sayang suapin.." pinta Jaemin dengan manja. Saat sudah berada di hadapan Runa.

Runa yang merasa malu dengan Luna langsung saja menyuapi Jaemin seperti yang ia suruh tadi. Jaemin mengunyahnya di depan Runa sambil tersenyum senang.

"Jagoan Bunda gini ya kalau lagi pacaran. Manis banget" kata Luna melihat putranya bermanja pada kekasihnya.

Mata Runa berkedip beberapa kali. Pipinya bersemu merah seperti tokoh wanita di anime-anime jepang. Ia sangat malu. Bermesraan di depan calon mertuanya bukanlah hal yang akan membuatnya senang. Ingin rasanya ia menenggelamkan dirinya di Samudera Hindia saja.

"Bunda liat deh, Runa malu" ucap Jaemin memberi tau Luna agar melihat pipi Runa yang memerah macam buah tomat yang siap masak.

"Beneran?" kelakar Luna setelah wajah Runa yang benar-benar tersipu malu.

EVIL | Na JAEMINWhere stories live. Discover now