pt💚24

13.2K 1.3K 49
                                    

Malam ini, seperti perjanjian bulan lalu. Double date yang Alina inginkan terlaksana dengan lancar. Sesudah menonton dan main di timezone keempatnya memilih makan terlebih dahulu sebelum pulang.

Di sebrang Alina dan Mark saling suap-suapan makanan seperti adegan romantis di dalam drama. Sedangkan di sisi seberangnya Runa merasa geli dengan sikap Alina dan Mark yang mengumbar kemesraannya di depan umum. Untung saja Jaemin tak menirunya, ia tengah asik bermain ponsel disela makannya.

"Run, ini mau pulang?" suara Alina yang terlihat sudah selesai makan.

"Iya nggak papa, lagian mau ngapain lagi" jawab Runa masih mengunyah karena makanannya belum habis.

"Kalau gitu gue sama Mark duluan ya" pamit Alina berdiri bersamaan dengan Mark.

"Eh.. duluan nih? Gue sama Jaemin ditinggal" heran Runa.

"Mark ada acara lagi sama temennya. Gue juga mau ikut hehe. Lo sama Jaemin baik-baik ya gue tinggal byee" ucap Alina jalan menggandeng Mark yang sebelumnya memeluk Runa singkat.

"Iya byee.."

Seketika suasana makan menjadi hening. Jaemin masih berkutat seru dengan smartphonenya. Entah apa yang ia lakukan hingga mengacuhkan gadis di sampingnya itu.

Namun Runa tak menghiraukan Jaemin ia lebih memilih melanjutkan menyantap makanannya. Saat Runa sadar ia tengah mengandung. Nafsu makannya bertambah menjadi dua kali lipat dari biasanya. Padahal sebelum hamil pun nafsu makan Runa sudah tinggi. Berat badannya juga sudah mulai bertambah seiring kehamilannya yang sudah jalan 3 bulan.

"Ah... sial" umpat Jaemin memekik frustasi.

"Kenapa kamu?" tanya Runa memasang raut bingung.

"Nggak papa" balasnya yang kemudian memakan makanannya cepat.

"Yang?" panggil Jaemin.

"Hem"

"Alina sama Mark mana?" tanya Jaemin sembari menatap kursi kosong di depannya.

"Udah pulang" ketus Runa.

"Kok aku nggak tau. Kenapa nggak balik bareng" herannya.

"Kamu tuh game mulu. Mark ada perlu tadi jadi Alina juga ikut balik cepet" jelasnya.

"Ohh" respon Jaemin menganggukan kepalanya mengerti.

Keduanya lalu menghabiskan makanan masing-masing.

"Yang kamu udah nggak mual lagi?" tanya Jaemin menatap Runa serius.

"Masih, tapi nggak sering kaya kemarin-kemarin kok"

"Sekarang mual nggak?"

"Liat muka kamu mual" ucap Runa memasang tampang datar dibuat-buat.

"Ck! Orang ganteng gini dibilang buat kamu mual" ucap Jaemin membela dirinya.

"Jijik" ketusnya.

"Hush... nggak boleh ngomong gitu"

"Kamu tadi misuh-misuh nggak papa, sekarang aku ngomong gitu nggak boleh"

"Hehe.. buat kamu nggak boleh karena aku emang ganteng. Lagian kamu kan lagi ada debay jadi nggak boleh ngatain orang" ujarnya lembut membelai rambut Runa yang tergerai.

"Iya iya"

"Kamu gendutan ya sekarang" kata Jaemin yang langsung kena hantam tangan Runa di lengannya.

"Coba bilang lagi? Aku gendut gara-gara siapa? Ayok bilang" murka Runa membuat Jaemin menciut.

"Cuma gitu kok marah sih Yang. Aku kan jujur" belanya.

EVIL | Na JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang