pt💚6

20.3K 2K 140
                                    

Selasa pagi ini, seperti biasa Runa telah datang ke sekolah. Ia berjalan santai menapaki koridor yang sudah cukup ramai oleh para murid yang juga datang seperti dirinya. Sesekali ia tegur sapa dengan murid yang berpapasan dengannya.

Dari arah depan bisa ia lihat tiga orang murid perempuan berjalan berlawanan arah dengannya. Salah satunya melihat Runa dengan tampang seram. Namun Runa berusaha memutus kontak mata dengan para siswi itu.

"Lo yang namanya Runa?!" seru seseorang padanya.

Tiga siswi tadi menghadang jalan Runa. Ketiganya juga menatap Runa penuh amarah, penampilan mereka juga tidak mengisyaratkan siswi baik. Rok pendek dengan baju seragam yang super ketat menampilkan lekuk di tubuhnya, dan make up tebal di wajahnya.

"Eh gue tanya ya! Lo Runa bukan?" tanyanya lagi dengan nada tinggi.

"Iya gue Runa, ada apa?" balas Runa, mencoba bersikap biasa.

"Lo ada hubungan apa sama Jaemin?" selidiknya.

"Gue sama Jaemin?" ulang Runa menunjuk dirinya sendiri.

"Iya, lo ada hubungan apa sama pacar gue? Mau jadi PHO di hubungan orang lain. Hah!" bentaknya.

"Gue nggak ada hubungan apa-apa sama pacar lo ya? Kita cuma sebatas kenal" jelas Runa tanpa takut.

"Sebatas kenal tapi mau dianterin pulang? Dan asal lo tau sebatas kenal nggak mungkin mau dicium!!!" teriaknya dikata akhir.

Yang mengundang beberapa siswa mengerubungi mereka berempat. Sebagian dari siswa ada yang hanya menyaksikan dan ada beberapa terlihat berbisik-bisik.

Runa merasa terpojok dengan lontaran kata-kata siswi ini tadi. Ia tidak ada niat untuk merusak hubungan Jaemin dengan kekasihnya dan satu hal lagi ia juga tidak menginginkan Jaemin untuk menciumnya malam itu.

Sejak saat itu saja Runa selalu menghindari Jaemin jika mereka tak sengaja bertemu. Dan sejak saat itu juga Jaemin sudah tidak lagi datang ke rumahnya untuk belajar.

"Heh! Jawab lo, kenapa diem?" ujarnya, melihat Runa tak bisa menjawab ucapannya tadi.

Siswi itu lalu mendorong tubuh Runa kuat, yang membuat badan Runa limbung. Namun seseorang dapat menahan tubuh Runa agar tidak jatuh. Pria itu mendekap Runa dan manik mata mereka berdua saling bertemu.

Runa merasa kaget dengan pria tampan ini sudah berada di hadapannya dan menolongnya. Sedetik kemudian ia dibantu berdiri tegak oleh Jaemin.

Sorot mata tajam pria berambut hitam itu mengarah ke ketiga wanita di hadapannya. Tangannya mengepal kuat, tetapi masih dengan wajah flat seperti biasanya.

"Jaem? Jadi dia yang bikin kamu mutusin aku?" tanya si wanita itu ke Jaemin.

"Gue mutusin lo ya karena gue udah bosen sama lo. Nggak ada sangkut pautnya sama Runa" ucap Jaemin dengan entengnya.

"Apa lo bilang bosen? Setelah semua yang udah gue kasih sama lo Jaem? Lo nggak salah kan? Ini pasti gara-gara dia!" ucap gadis itu, menunjuk Runa dan mulai berjalan maju mendekat ke Runa.

"Berhenti" ucap Jaemin, membuat mantan kekasihnya itu menoleh ke arahnya.

"Jangan coba deketin Runa, dia nggak salah apa-apa. Dia cuma tutor belajar gue" jelas Jaemin membuat semua orang yang ada di sana terbelalak kaget.

"Apa?? Tutor?? Tapi kamu nyium dia Jaem" tunjuknya lagi ke arah Runa.

"Gue nyium karena gue yang mau, bukan dia".

"Emang ya lo perusakkk!" teriak gadis itu dengan brutal ia mencoba akan menjambak rambut Runa.

Namun sebelum itu benar-benar terjadi dengan cepat Jaemin mencekal tangan gadis itu dan menghempasnya kasar.

"Denger ya Tasya! Kita udah putus dan jangan ganggu Runa lagi. Sekali lagi gue liat lo bully Runa. Gue nggak segan-segan main kasar sama lo!" kata Jaemin penuh penekanan.

Gadis yang bernama Tasya, mantan kekasih Jaemin itu hanya berekspresi dengan amarah yang tertahan.

"Ayo Run gue anter lo ke kelas" ajak Jaemin ke Runa.

Runa menanggapi dengan anggukan patuh dan berjalan beriringan bersama Jaemin menuju kelasnya. Setelah dua orang itu pergi kerumunan yang memenuhi koridor juga mulai membubarkan diri. Ketiga siswi tadi juga beranjak pergi.

♡♡♡

Runa dan Jaemin sudah sampai di depan pintu kelas Runa. Mereka kompak untuk berhenti. Dan sama-sama melihat wajah satu sama lain.

"Eumm.. makasih ya Jaem udah bantuin gue tadi" ujar Runa, lalu menunduk.

"Santai aja, Tasya emang gitu dasar ceweknya nggak bisa nerima kalau udah gue putusin kemarin" balas Jaemin, stay cool dengan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana seragam.

Runa sedikit berpikir dengan kata-kata Jaemin barusan. Diputusin kemarin? Yang waktu itu Runa liat di depan resto nya?

Ya benar!

Wajah wanita itu mirip dengan yang ia lihat kemarin.

"Yang lo putusin ke-"

Belum sempat Runa melanjutkan kalimatnya bel masuk berbunyi.

"Lo masuk sana. Gue juga mau ke kelas" suruh Jaemin dan pamit pergi.

"Iya" balas Runa, melambaikan tangannya pada Jaemin yang sudah berjalan meninggalkannya.

Saat ia masuk ke dalam kelas tampak teman-teman kelasnya memandang dengan raut yang tidak bisa diartikan.

"CIIIIEEEEEEEEE" seru murid satu kelas itu.

Runa hanya terlihat malu dengan riuhan teman-temannya itu dan memilih segera duduk ke bangkunya.

"Nah lo, ada apa sama Jaemin?? Suka yaaa" canda Alina semangat.

"Haa?? Gue sama Jaemin cuma kenal doang" kata Runa, salah tingkah.

"Iya kenal terus cinta hahaha"

"Apaan sih lo, nggak jelas dan nggak mungkin" tampik Runa cepat.

"Ck! Gue dulu sama Mark juga cuma sama-sama kenal terus jadian. Sapa tau lo juga gitu. Awas lo karma".

"Bodo amat gue nggak percaya karma wlekkk" balas Runa dan memeletkan lidahnya mengejek Alina.

"Awas aja lo, sampai jadian beneran sama si evil" ucap Alina kesal dan kembali memainkan ponselnya.

Sedikit ada rasa aneh di diri Runa mendengar ucapan Alina tadi. Masa iya dia akan suka sama si Evil Jaemin?

Walaupun Runa tidak ada pengalaman dalam hal percintaan. Namun tipe pria yang ia harapkan adalah seorang yang pintar, baik, bertanggungjawab, dan tampan. Jaemin memang memiliki dua kriteria itu, tapi untuk rasa tanggung jawab dan baik itu tidak ada di diri Jaemin.

Atau mungkin belum terlihat?


Atau mungkin belum terlihat?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
EVIL | Na JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang