pt💚21

14.2K 1.5K 38
                                    

Suara lengkingan Alina memekakan telinga Runa yang berada di sampingnya. Entah apa yang ia lihat dari dalam ponselnya. Seperti sedang melihat hantu yang akan muncul dari ponsel tersebut.

"Runaa!! Ini apa?" Alina memperlihatkan sebuah foto di depan wajah Runa.

"Foto" acuh Runa melihat sekilas dan memutar bola matanya malas.

"Ihh lo nih. Ini foto lo yang ngambil Jaemin?"

"Ha?? Foto gue? Apaan sih lo" bingungnya merebut ponsel Alina.

"Lah ini kan foto waktu di bianglala. Kenapa nggak dihapus. Alina gimana donggg" rengeknya ke Alina.

Alina merebut ponselnya kembali dan melihat lebih jelas foto yang diposting Jaemin di akun instagram pribadinya dua hari yang lalu. Sengaja Alina mengikut Jaemin di instagram karena bagaimanapun ia sekarang secara tidak sengaja  sudah menjadi temannya.

Dan tadi ia berteriak heboh karena saat ia ingin stalking malah menemukan foto Runa terpampang paling atas di feed instagram milik Jaemin.

"Run, lo beneran bukan pacar Jaemin?" tanyanya selidik," liat nih captionya sweet banget" sambungnya masih tak percaya kalau sahabatnya ini memang sudah berpacaran dengan si evil sekolah itu.

"Gue juga nggak tau Lin. Gue aja baru tau hari ini. Lo kan tau gue nggak sering buka ig"

"Run?" panggil Alina dengan wajah yang tak bisa dijelaskan. Datar namun misterius.

"A-apa"

"Lo ini di mana? Kok belakangnya kaya tempat balap gitu. Run, lo nggak aneh-aneh kan sama Jaemin?"

"Haaa... coba-coba liat lagi hape lo"

Terlihat di postingan itu Runa berdiri di arena sirkuit di mana ia dan Jaemin kemarin malam datangi. Di foto itu Runa berdiri menyamping. Sepertinya yang mengambil foto itu teman dari Jaemin karena pada saat itu ia tengah fokus melihat Jaemin bertanding balap.

"Run lo nggak jadi cewek malam kan?" celetuk Alina yang langsung kena hantaman tangan dari Runa di kepalanya.

"Ya nggak lah. Gila apa. Gue ke sana karena Jaemin yang ajak"  jelas Runa.

"Ngapain?"

"Jaemin ada jadwal balap terus gue di suruh nemenin. Udah itu aja"

"Lo sekarang jadi ke mana-mana nempel mulu sama Jaemin. Padahal dulu kalau nggak sama gue nggak mau jalan" sindirnya.

"Ya lo juga asik aja sama Mark" sindirnya balik.

"Ck! Lo makin lama sama Jaemin makin ketus aja deh. Apa ketularan kali ya"  ujar Alina asal bicara.

Runa hanya memandang Alina sebal. Kemudian pandangannya teralih pada dua orang di depan sana. Mark dan Jaemin yang sedang main basket. Setelah jam pelajaran hari ini selesai keempat siswa itu tak kunjung pulang dulu. Dan berakhirlah mereka di lapangan basket indoor.

Kedua gadis itu hanya memandang kedua pemuda yang sedang asik main basket. Mereka saling berebut bola, mendribble lalu mencetak skor sebanyak-banyaknya. Entah sejak kapan mereka sudah akrab saja. Kurang lebih hampir satu jam mereka bermain. Terlihat kedua remaja tampan itu sudah mulai kelelahan. Keringat membanjiri wajah dan baju seragam yang mereka kenakan.

Mark dan Jaemin yang menyudahi permainan basket tadi dan menghampiri gadis mereka, yang duduk di bangku panjang pinggir lapangan. Dengan sigap Alina memberikan minum pada kekasihnya, Mark. Mark pun menerimanya dengan senyum senang.

"Yang, kamu nggak ada niatan ngasih minum aku gitu?" tanya Jaemin pada Runa yang hanya diam dan duduk tenang.

"Ha?? Aku nggak beli" jawab Runa menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Jaemin merasa gemas pada Runa lalu mengusak rambutnya hingga berantakan.

"Yaudah deh" pasrahnya.

" kamu haus ya?" tanyanya tiba-tiba.

"Iya. Tapi nggak papa, nanti aku beli sendiri"

"Eh pulang kuy udah sore" ajak Alina pada Runa dan Jaemin.

"Ayok" setuju Runa mengangguk.

Keempatnya berjalan keluar dari lapangan basket indoor dan turun untuk menuju parkiran kendaraan.

♡♡♡

Untuk hari ini Jaemin membawa motornya. Jadi mereka, Runa dan Jaemin harus berpisah dengan Alina dan Mark saat sudah berada  di parkiran karena area parkir mobil dan motor yang terpisah.

"Mobil kamu ke mana?"  tanya Runa basa-basi.

"Hem" Jaemin menoleh ke Runa. Dan kembali melihat jalannya," aku jual" jawabnya.

"Ha? Kenapa? Bukannya masih bagus ya" tanya Runa heran.

"Haha... nggak nggak, aku nggak jual kok. Tadi males aja bawa lagian motor aku udah lama nggak dipake" jelasnya.

Setelah sampai di depan motor sport merahnya, Jaemin dengan tiba-tiba membuka kancing seragamnya. Membuat Runa yang  tak sengaja melihatnya hanya diam tak bereaksi. Tertinggal sekarang kaos putih polosnya yang sedikit basah karena berkeringat selesai main basket tadi.

'Ughh.. sexy'😂

Jaemin lalu memasukkan seragamnya asal ke dalam tas. Sedangkan Runa tertunduk malu dan memalingkan wajahnya ke sembarang arah. Apa yang sudah ia pikirkan tadi? Pesona Jaemin lagi-lagi membuatnya mati kutu.

"Sayang, kamu liat apa?" Panggil Jaemin.

"Haa? Nggak kok" jawabnya salah tingkah.

"Yaudah ayok pulang"

Jaemin menaiki motor sportnya. Disusul Runa di belakang.

"Pegangan kek Yang" mengambil paksa kedua tangan Runa dari belakang dan melingkarkannya di pinggang.

"Ihh... keringetan kamu tuh" kesal Runa mencoba menarik tangannya.

"Etsss... jangan dilepas. Biarin kamu kena keringet. Keringet orang ganteng" ujarnya cengengesan tak jelas. Ya emang ganteng siih.

"Serah kamu. Cepet jalan!" geram Runa jika sudah kena gombalan receh Jaemin.

"Iya iya . Galak amat sih bidadari"

"Jaemiiin" kesal Runa lalu memukul pundaknya.

Jaemin meringis tertahan dan segera menyalakan motornya. Bisa-bisa Runa akan semakin mengamuk seperti singa dan menerkamnya hidup-hidup. Sadis.

EVIL | Na JAEMINHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin