Part 4

8.5K 995 466
                                    







Dorr,,

"Yak, kamu ingin membuatku terkena serangan jantung"

"Maaf sayang, habisnya kamu serius sekali"

"Aku hanya menyiapkan beberapa barang-barang kita Jaehyun"

Jaehyun yang tadinya berdiri kini ikut duduk di samping Taeyong. melihat bagaimana istrinya itu berkemas.

"Kenapa banyak sekali sih sayang. kita kan disana masih punya baju. Bawa seadanya aja"

Taeyong menatap Jaehyun tidak suka. Melihat bagaimana wajah Taeyong, Jaehyun kini diam.

"Daripada kamu berisik disini, lebih baik kamu bersihkan rumah. Tutup beberapa barang yang tidak terpakai. Besok kita akan pulang ke Korea"

Dahi Jaehyun menekuk, seingatnya dia dan Taeyong akan pulang minggu depan. Lagipula tiket juga sudah di pesan untuk minggu depan.

"Bukannya minggu depan?" tanya Jaehyun

Tangan Taeyong yang tadinya melibat beberapa baju kini berhenti, menoleh pada Jaehyun yang masih di sampingnya.

"Aku ingin besok Jaehyun. rasanya aku ingin segera melihat anak-anak"

"Kamu merindukan mereka?"

Taeyong menggelengkan kepalanya. Dia memilih untuk menghentikan kegiatannya. Bergerak kearah Jaehyun dan memeluknya.

"Entahlah. Yang jelas aku ingin bertemu mereka secepatnya"

Taeyong menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Jaehyun. menyembunyikan kekhawatirannya. Dari beberapa hari yang lalu perasaannya tidak enak. Tapi Taeyong sangat sungkan untuk berkata jujur pada Jaehyun. dia takut akan membuat Jaehyun terbebani dengan perasaannya.



~~



"Hai bung"

Mark yang sibuk dengan beberapa kertas di mejanya mengalihkan pandangan pada orang yang kini berada di depannya. Menutup beberapa map, Mark melepas kacamata yang dia pakai.

"Kurasa kamu sangat-sangat sibuk, dan sejak kapan David ada disini?"

"Duduklah Luke, kamu banyak tanya"

"Hee, maaf. Ayo makan siang. Aku tidak ada teman makan siang makanya aku ke kantormu"

Mark melirik jam di tangannya. Benar saja ini jamnya makan siang. Untung ada Lucas yang mengingatkannya. Kalau tidak bisa kelaparan adiknya karena kesibukannya.

"David, simpan ponselmu dan ayo makan siang" ucap Mark

Menoleh sebentar, David mengikuti apa yang di katakan Mark padanya. kemudian berjalan kearah Mark.

"David tidak sekolah?"

Mark menggelengkan kepalanya. Gara-gara Video itu David jadi tidak mau lepas darinya. Bahkan tidurpun dia harus menemani adiknya itu hingga David benar-benar tidur.

Mark sendiri sampai kerepotan dengan apa yang di lakukan David, belum lagi beberapa hari ini dia tidak bertemu dengan Jeno. Jadi bagaimana dia bisa bertanya tentang Video itu.

Berjalan keluar ruangan Mark mengikuti Lukas di ikuti dengan David di belakangnya. Mark yang terlalu lelah tidak menghirukan sapaan dari beberapa karyawannya. Matanya hanya fokus ke jalan.

Mereka bertiga hanya pergi ke restauran di seberang perusahaan. Lagipula waktu Lucas juga tidak terlalu banyak.

Duduk dan memesan makanan mereka masih belum memulai obrolan. Hingga tiba-tiba Lucas melihat foto Jaemin yang beredar di internet

My Rival is My Brother (End) {Book 3}Where stories live. Discover now