Part 28

8.1K 955 307
                                    

play Videonya









Jaemin kembali ke apartemennya. Tinggal di sana sendiri. kegiatan Jaemin hanya tidur, makan dan belanja. Beruntung tabungannya masih utuh saat ini. dan dengan itu dia bisa menghidupi dirinya sendiri.

Yeeun mengajak Jaemin untuk kembali ke rumah Jeno, tapi dia menolak. Di sana terlalu banyak kenangan yang Jaemin tidak sukai.

Hari ini adalah tepat satu bulan Jeno mengalami Koma, dan sejak saat itu Jaemin benar-benar tidak mengunjungi Jeno, dia hanya menunggu Jeno sendirian disini. Bersama dengan anaknya.

Kandungan Jaemin mulai masuk ke minggu 15. Kemarin dia baru saja memeriksakan kehamilannya. Melihat bagaimana perkembangan anaknya.

Saat tau jika anaknya laki-laki, Jaemin sangat bahagia. Dia akan memiliki jagoan lain dalam hidupnya. Dan karena itulah Jaemin mulai sedikit tersenyum kembali.

Mendesah kesal, Jaemin kesal karena lupa membeli beberapa bahan makanan untuknya.

"Apa yang aku pikirkan. Astaga. Maafkan Mama ya. sepertinya kita harus keluar untuk membeli asupan makanan untukmu" ucap Jaemin sambil membelai perutnya yang tidak lagi rata

Bersiap diri, Jaemin keluar dari apartemannya. Supermarket tidak terlalu jauh, tapi tetap saja dia harus mengunakan mobil, tidak mungkin dia berjalan kaki. Akan sangat berbahaya nantinya.

Memarkirkan mobil rapi, Jaemin mulai memasuki supermarket dan mengambil keranjang. Mata Jaemin dengan telaten memilih beberapa bahan makanan yang menurutnya enak.

"Jaemin"

Mendengar seseorang memanggilnya, Jaemin menoleh. Terkejut saat melihat Haechan dan Jungwoo ada di belakangnya.

"Ah kalian" ucap Jaemin memaksakan senyum

"Sedang apa?"

"Hanya membeli bahan makanan" Jaemin sedikit membungkukkan badannya untuk membuat Hoodie yang dia pakai sedikit menutup perutnya.

"Sudah makan, ayo makan siang bersama" ajak Jungwoo







Sekarang mereka bertiga sedang duduk di sebuah restauran. Tadinya Jaemin ingin menolak, tapi Jungwoo yang memaksa Jaemin bisa apa.

"Kamu ingin makan apa?" tanya Haechan

"Apapun" balas Jaemin

"Kamu tidak pilih – pilih makanan. Biasanya orang hamil akan memilih makanan" ucap Jungwoo

"Tidak kak, aku makan apapun" balas Jaemin lagi

Tangan Jaemin masuk kedalam kantong Hoodie yang dia gunakan, disana tangannya dengan bebas mengelus perutnya. Entahlah, akhir-akhir ini Jaemin merasa jika dia sedikit merindukan seseorang dan hanya dengan cara itulah rasa rindunya bisa hilang.

"Apa kamu baik-baik saja?"

"Aku, aku baik kak, tidak perlu khawatir. Aku bahkan sehat."

Jungwoo dan Haechan saling tukar pandang. Ada rasa kasihan pada Jaemin di pikiran mereka. Tapi jika melihat Jaemin yang baik-baik saja mereka jadi ragu untuk mengasihani Jaemin, takutnya Jaemin marah atau tersinggung.

"Kamu tidak ingin tau kabar Jeno?" tanya Haechan pelan-pelan

Jaemin memandang mereka berdua dengan tatapan kosong. Matanya benar-benar tidak memancarkan kehidupan. Yang terlihat hanya kekecewaan dan luka.

"Tidak, aku tidak butuh kabarnya. Aku yakin dia baik-baik saja. Jadi aku tidak perlu khawatir. Lagipula ada kalian yang menjaganya"

"Jaemin"

My Rival is My Brother (End) {Book 3}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang