empat

2.9K 221 3
                                    

Sheeda mematut penampilannya di cermin, hari ini dirinya memilih rok span berwarna hitam dipadukan dengan tunik coklat susu dan kerudung yang senada. Setelah dirasa siap, ia menyambar sepatu villa warna putih dan slingbag yang sudah ia siapkan di atas kasur.

"Morning, Yah," ucap Sheeda dengan mencium kedua pipi Wildan.

Wildan yang sedang duduk di sofa keluarga langsung menilik penampilan Sheeda dari atas sampai bawah. 

"Morning to sayang, tumben pagi-pagi udah cantik aja, ke rumah Bunda?" tanya Wildan melihat penampilan Sheeda yang sudah siap berpergian.

Sheeda tersenyum. "Enggak, Yah. Kay hari ini mau hangout bareng temen udah lama Kay gak jalan-jalan semenjak sibuk sama PKL."

"Oh yaudah hati-hati, jangan pulang malem besok kamu masuk siang, kan?"

Sheeda mengangguk dan menunjukan jempolnya. "Asyiap, Bos. Oh ya kalau nanti Kay gak pulang bearti Kay pulang ke rumah Bunda."

"Iya, sayang. Pokoknya besok jangan sampe telat aja masuknya."

"Ok Ayah. Kay berangkat ya, Assalamu'alaikum," ucap Sheeda lalu mencium punggung tangan Wildan sekaligus kedua pipi Wildan.

Wildan menjawab salam Sheeda lalu melanjutkan pekerjaannya yang tertunda tadi.

Gey sangat antusias, akhirnya mereka bisa hangout bareng setelah hampir dua bulan disibukan dengan kegiatan barunya. 

Aida dan Sheeda masih mencari lahan kosong untuk parkir. Pasalnya ini adalah hari weekend maka hampir sudah tidak ada space untuk mobil mereka. Berbeda dengan Gey dan Keira yang sudah turun di tempat pintu masuk tadi.

"Gey, kita nunggu di sana aja yuk, panas di sini mah," ajak Keira lalu berjalan mencari tempat teduh.

Aida dan Sheeda akhirnya menemukan tempat untuk mobil mereka, lalu turun dan menghampiri Gey dan Keira.

"Kuy," ajak Aida kepada Gey dan Keira yang sedang duduk sambil menikmati semangkuk baso tahu.

"Bentar, sayang baso tahunya belum abis," cegah Gey.

Sampai akhirnya baso tahu itu habis dan mereka masuk ke tempat wisata di Lembang.

"Sheed," panggil Gey.

Sheeda yang tengah asik menyeting kameranya lalu menoleh ke arah Gey.

"Itu bukannya dokter eh maksud gue kak Danish ya?"

Sheeda memicingkan matanya menganalisa lelaki yang sedang mengambil gambar di beberapa spot foto di sana.

"Kok lo pake acara sipit-sipitin mata sih? Kan udah pake softlens minus?" tanya Gey.

"Biar jelas, Geysa Putri Badja," ucap Sheeda membuat Gey mengangguk.

"Kayaknya, tapi gue gak tahu sih. Ah bodo amat, bukan urusan gue," ucap Sheeda lalu melanjutkan menyeting kameranya itu.

Aida dan Keira menghampiri Sheeda dan Gey. Aida menyodorkan Burger ke Gey dan Gey dengan senang hati menerima makanan itu.

"Thanks Aida zeyeng," ucap Gey lebay.

Aida bergidik ngeri. "Lebay lo ternyata gak berkurang, Gey." Membuat Gey terkekeh geli.

Sheeda memotret pemandangan di depannya. Mencoba kameranya sudah kembali atau masih ada yang kurang. Dirasa sudah pas, Sheeda meminta jus alpukat pesanannya kepada Keira.

"Yuk kita ke sana, katanya ada wahana baru," ajak Keira dianggukki oleh Gey dan Aida.

Keira, Gey dan Aida lalu menghampiri wahana yang dimaksud. Sheeda? Gadis itu mengikuti mereka dari belakang dan sesekali memotret pemandangan yang asri di sini.

Di Penghujung Waktu [COMPLETED]Where stories live. Discover now