Dua Puluh Satu

2.1K 153 0
                                    

Pintu ruang sidang terbuka, Sheeda keluar dengan ekspresi sangat flat.

"Gimana?" tanya Aida dengan nada khawatir.

Sheeda menghampiri sahabatnya itu dan menampilkan wajah sedih.

"Lo jangan boong, masa seorang Rakhsandrina gak lulus, gak lucu ya walaupun lo waktu kuliah dulu sering telat tapi gue tahu otak lo encer kayak air," ucap Gey menanggapi ekspresi Sheeda.

Sedetik kemudian Sheeda tidak dapat menahan tawanya.

"Tuh kan lo boong, pamali tar Allah marah sama lo baru tahu rasa!" omel Gey.

Aida langsung memeluk Sheeda. "Congrats ya baby, do'ain gue juga bisa lulus kayak lo sama Sipa." Lalu memberikan se bucket bunga yang sangat lucu.

Di ikuti oleh Gey yang juga memberikan bucket bunga yang tidak kalah lucu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di ikuti oleh Gey yang juga memberikan bucket bunga yang tidak kalah lucu.

"Aamiin, sekarang tinggal lo Gey

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aamiin, sekarang tinggal lo Gey. Cepetan urus skripsi lo tuh!" ucap Sheeda.

Gey mempoutkan bibirnya. "Bodo amat! Pokoknya gue mau dikasih kejutan nanti yang meriah kalau gue lulus sidang!"

Sheeda, Aida dan Sipa bertatapan. "BERESIN DULU SKRIPSI LO!" ucap mereka bertiga.

"Iye iye ya Allah kenapa punya sahabat gini amat!"

Keira datang dengan dua bucket di tangannya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Di Penghujung Waktu [COMPLETED]Where stories live. Discover now