Tiga Puluh Dua

2.2K 160 0
                                    

Suara riyuh tepuk tangan menggema di aula rumah sakit, suara itu berasal dari mahasiswa profesi ners yang sudah beres melakukan praktek dan sebentar lagi mereka akan melakukan ujian kompetensi setelah itu masih ada yang harus diurus sebelum kartu STR berada ditangan. Dan tidak dipungkiri, jika tidak ada kartu itu mereka tidak akan bisa bekerja di rumah sakit ataupun tempat kesehatan lainnya.

Sheeda keluar dengan Aida saat penutupan praktek telah selesai.

"Akhirnya selesai juga," ucap Aida.

"Iya alhamdulillah, tapi masih ada urusan yang lebih berat, ujian kompetensi apalagi sekarang exit exam diberlakuin," ujar Sheeda.

Semenjak berlakunya ketentuan exit exam, ini membuat mahasiswa khususnya keperawatan was-was bagaimana tidak, exit exam ini mempunyai ketentuan jika kelulusan ditentukan oleh ujian kompetensi, jika tidak lulus ujian kompetensi maka tidak diperbolehkan untuk wisuda.

"Iya bener banget, ah gue takut ga lulus nih," ucap Mita yang mendengar ucapan Sheeda.

"Bismillah pasti bisa. Banyakin ikhtiar sama do'anya kencengin," ucap Aida yang disetujui oleh Sheeda.

"Aamiin. Oh iya gue duluan ya, sampe ketemu di ruangan uji kompetensi," pamit Mita.

Setelah Mita pergi, Aida mengajak Sheeda ke suatu tempat dan pastinya dengan antek-antek yang sudah lama mereka tidak bertemu. Dan setelah izin ke Danish, Sheeda dan Aida ke sebuah cafe salah satu milik Gey.

Sesudah sampai Sheeda izin untuk ke toilet sebentar dan kembali gabung bersama dengan teman-temannya.

"Wah nyonya Dokter Danish makin cantik aja nih, emang bisa tuh dokter nyervis istrinya," ucap Gey.

"Berlebihan banget sih Gey," ujar Sheeda dengan meneruskan niatnya untuk duduk.

"Oh iya gue dapet kabar bahagia nih buat kalian-kalian sahabat terlaknat gue," ucap Gey kembali.

"Apaan?" ucap Keira saat sudah menyeruput jus wortel kesukaannya.

"Palingan uang bulanan lo naik lagi," ucap Aida mencoba menebaknya.

Gey tersenyum sangat manis lalu menggelengkan kepalanya.

Gey bersikap sok-sokan lemah lembut. "Ok deh karena gue lagi baik dan bahagia, gue kasih tahu... Setelah gue les nih yaa gue keterima ambil magister keperawatan di UGM!!! Woa gue gak nyangka, lo lo pada nyangka gak?"

Sheeda, Sipa, Aida dan Keira melongo dan detik kemudian Keira langsung bertepuk tangan.

"AKHIRNYA TEMEN KITA WARAS JUGA! AH LEBIH TEPATNYA TEMEN KITA INI PINTER JUGA, CONGRATS GEY!!!" ucap Keira heboh.

Gey memutar mata malas dan berkata, "lo aja yang ga tahu kalau gue pinter!"

"Congrast ya babe, semangat di Jogja nya, jangan lupain kitaa," ucap Aida dengan memeluk Gey.

"Uluu Aida si bubuk cabe basreng... Gue gak akan lupain klean kok ya walaupun lo lo pada ninggalin gue yang masih jomblo ini," ucap Gey dengan nada sedih.

"Heh, Gue juga masih single yaa!" Ralat Keira dengan cepat.

"Tapi lo udah punya gandengan!" celetuk Aida membuat Gey cemberut.

Memang, Keira dan Gey ini bagaimana tom&Jerry tidak akan pernah akur ntah di grup online ataupun bertemu seperti ini.

"Oh iya! gue liat snap nya Sipa nih, lo kan yang upload testpack, ya kan?" ucap Keira.

"Bener, Sip?" tanya Aida memastikan.

"Iya nih bener kamu mau punya dede?" tanya Sheeda yang ikutan kepo juga.

Di Penghujung Waktu [COMPLETED]Where stories live. Discover now