Sebelas

2.3K 179 0
                                    

Shila masuk ke kamar anak sulungnya, berjalan ke arah gundukan yang ada di atas kasur king size milik Sheeda.

"Loh ternyata gak ada orang," ucap Shila saat membuka gundukan itu. Gundukan itu hanya selimut milik Sheeda dan boneka tumbuhan kaktus kesayangan Sheeda.

"Loh Bunda ngapain bengong di sana," ucap Sheeda yang baru keluar dari kamar mandi sambil kedua tangan menggelang rambutnya yang baru saja di cuci.

Shila menatap sang anak dengan selidik. Tumben sekali Sheeda sudah mandi di jam lima, biasanya gadis itu hanya wudhu dan kembali menggulung tubuhnya dengan selimut. Kalaupun mandi pagi pasti ada yang harus ia urus pagi itu.

Shila menghampiri Sheeda yang sedang melakukan skincare rutinnya. "Kakak gak ngasih tahu temen-temen Kakak?"

"Oh itu, bukan enggak Bun tapi belum," jawab Sheeda.

"Belum? Mau kapan? Tinggal empat hari lagi loh, terus kain bridesmaid buat temen-temen Kakak kapan dikasihin nya kalau gitu?"

"Rencananya hari ini, Sheeda juga belum liat kak danish upload undangan digital itu."

"Kalau masalah undangan, kan emang udah kesepakatan kalau sekarang dibagiin nya. Sayang, nanti Kakak jadi bahan amukan temen-temen loh," ucap Shila dengan mengusap rambut panjang Sheeda.

Sheeda yang mendengar itu langsung tertawa kecil. "Kalau bahan amukan sih udah pasti, Bun. Tapi not problem lucu tahu, Bun. Hahaa gak kebayang ekspresi kaget mereka."

Shila menyunggingkan bibirnya. "Kamu ini, suka banget ya bikin orang kaget."

Tentang acara melamar waktu itu, sebenarnya Shila baru diberi tahu saat itu juga, itu pun oleh Wildan karena Sheeda gak berani memberitahu sang Bunda, Sheeda selalu saja membuat alasan saat ditanya oleh Wildan tentang kabar itu. Ekspresi Shila? Jangan ditanya, Shila langsung berangkat ke rumah sang mantan suami dan menceramahi sang anak sulung karena tidak memberitahunya lebih awal. Tapi dibalik itu semua, Shila juga bahagia karena anak sulungnya itu membuat dirinya bangga, karena lebih memilih jalan halal daripada berpacaran terlebih dahulu. 

"I'm sorry, but itu sangat menyenangkan, Bun. Hahahaa," sahut Sheeda.

"Pokoknya kamu harus kasih tahu mereka hari ini, dan kalau bisa langsung kasihin kain itu, mepet gini ntar susah ngejahitnya, loh."

"Iya siyap Bos."

Shila lalu keluar dari kamar Sheeda. Si empunya kamar memilih duduk di atas nakasnya sambil membuka gawai miliknya, membuka WhatsApp untuk memberitahu sahabat-sahabatnya.

Kece dari Embrio

RKSR/Sheeda
Assalamu'alaikum, selamat pagi. Bangun woy!

Tidak lama dari itu gawainya berbunyi. Dibukanya kembali apk WhatsApp itu.

Kece dari Embrio

Aida bumbu basreng
Wa'alaikumsalam, tumben nih bocah aktif pagi, biasanya masih selimutan.

Gey lemot
2

RKSR/Sheeda

Gue mau kasih tahu kalian nih, tapi jangan marah ya wkwkk

Keira bidan biduan
Apaan? Tumben amat pake ngancem segala.

Gey lemot
2

Di Penghujung Waktu [COMPLETED]Where stories live. Discover now