Tiga Puluh Lima

2.4K 137 2
                                    

Tangisan bayi membuat Sheeda yang baru keluar kamar mandi langsung berlari ke ranjangnya, mengingat semalam baby Afsheen yang menginap di kamar Baba dan Bubu nya.

"Sayangnya Bubu udah bangun aja nih. Mandi dulu yuk!" Sheeda dengan hati-hati menggendong baby Afsheen lalu keluar dari kamarnya dan berjalan ke kamar baby Afsheen untuk memandikan anaknya.

Mata Sheeda menangkap Ibu Mirna yang sudah berkutat di dapur, ia urungkan sebentar untuk ke kamar Afsheen lalu singgah ke dapur untuk sekedar menyapa pekerja di rumahnya itu.

"Pagi Bu, wah den afsheen nya udah bangun aja," ucap Ibu Mirna dengan nada riang.

Sheeda tersenyum. "Pagi, Bu. Maaf yah Sheeda belum bisa bantu. Sheeda mandiin baby Afsheen dulu udah gerah kayaknya."

"Gak papa toh, Bu. Lagian udah tugas saya, Ibu fokus buat baby afsheen aja. Ini juga sebentar lagi selesai."

"Ok deh sipp, Bu emang Bu Mirna dabest lah hehee. Kalau gitu Sheeda ke kamar Baby Afsheen dulu ya, Bu."

Setelah itu Sheeda kembali berjalan ke kamar baby Afsheen dan menyiapkan keperluan yang dibutuhkan bayi itu lalu memandikannya.

"Wah udah ganteng aja nih jagoan Bubu, anteng ya sayang," ucap Sheeda lalu mencium kedua pipi gembul Baby Afsheen.

Karena anteng, Sheeda menyimpan baby Afsheen ke box dan Ia berjalan ke tempat susu yang masih berada di kamar ini.

"Afsheen lapar ya nak? Lahap banget nih minum susunya." Sheeda yang terus mengajak ngobrol membuat Baby Afsheen merespon dengan berceloteh walaupun tidak jelas.

"Assalamu'alaikum jagoan Baba, wahh udah ganteng aja nih." Suara itu berasal dari Danish yang baru datang setelah membersihkan diri.

Pakaian Danish pun sudah berganti dari kemeja menjadi kaos hitam dan celana pendek berwarna coklat.

Sheeda mencium punggung tangan suaminya itu. "Maaf ya Mas, Sheeda gak tahu kalau Mas udah pulang."

Danish tersenyum dan mengelus puncak kepala Sheeda yang tidak menggunakan hijab. "Gak papa, lagian tadi pas saya pulang Bu Mirna bilang kalau kamu lagi mandiin baby Afsheen jadi yaudah saya ke kamar dan mandi biar segeran dikit."

Pandangan Danish mengarah ke baby Afsheen yang sedang memasukkan tangan ke mulutnya. "Hei gak boleh, Afsheen mimi nya ini sayang." Danish mengambil dot berisi susu dari tangan Sheeda.

"Mas gak papa kalau Afsheen sama Mas dulu? Atau Mas mau langsung istirahat?"

Tangan Danish mengelus pipi lembut Afsheen, mungkin ini akan menjadi candu baginya karena sangat menggemaskan melihat ekspresi baby Afsheen.

"Saya main sama baby Afsheen dulu aja, kangen banget nih sama jagoan Baba," ucap Danish lalu mengambil Baby Afsheen ke pangkuannya lalu kembali memberikan susu dengan telaten.

"Yaudah kalau gitu Sheeda izin buat ke dapur ya siapin sarapan, gak enak sama Bu Mirna gak ada yang bantu," ucap Sheeda.

Setelah mendapat persetujuan dari Danish, Sheeda langsung berjalan ke dapur dan membantu Ibu Mirna menyiapkan makanan.

Tidak lama karena makanan itu sudah hampir selesai makan Sheeda membantu dengan menata meja makan lalu memanggil suaminya untuk sarapan tidak lupa baby Afsheen yang disimpan di tempat bayi khusus oh ya jangan lupakan Bu Mirna yang selalu ikut sarapan dengan Sheeda dan Danish dengan paksaan tentunya.

Siang harinya kediaman Sheeda dan Danish sangat ramai, bagaimana tidak sahabat-sahabat Sheeda datang dengan kado untuk baby Afsheen tentunya, mereka semua excited apalagi Gey, gadis itu sampai membawa beberapa paperbag dari mulai pakaian, mainan, alat makan, sampai puluhan sepatu lucu untuk baby Afsheen.

Di Penghujung Waktu [COMPLETED]Where stories live. Discover now