21. Ada apa?

872 41 1
                                    

Semakin kamu berusaha menyembunyikan sesuatu, semakin orang penasaran dengan apa yang kamu sembunyikan.

📖📖📖

Keadaan di rumah Deva sangat ramai. Wajar saja, Deva adalah anak satu-satunya dan sudah biasa dimanjakan oleh kedua orang tuanya. Semua sahabat dan keluarga berkumpul untuk merayakan ulang tahun Deva.

Setelah acara khusus hari ulang tahun selesai, keluarga mempersilakan para tamu untuk menikmati hidangan yang sudah disiapkan. Banyak sekali jenis makanan, kue, bahkan minuman.

"Hel, kok dari tadi gue gak lihat Revan? Lo ke sini sama dia, 'kan?" tanya Deva saat menghampiri Rahel, Glenn, Tasya, dan Mira yang sedang duduk di pinggir kolam renang.

"Dia gak dateng. Katanya ada urusan. Dia cuma suruh gue untuk menyampaikan ucapan selamat ulang tahun buat lo," jawab Rahel berbohong. Tentu saja Revan sama sekali tidak menitipkan ucapan selamat ulang tahun untuk Deva.

"Ya, padahal semuanya ngumpul di sini. Payah tuh orang." Deva meneguk minuman bersoda yang ada digenggamannya.

Mereka kemudian melanjutkan perbincangan mereka. Tidak lama kemudian, Rahel mendengar ponselnya berbunyi dan saat ia melihat siapa yang menghubunginya, ternyata orang itu adalah Revan.

"Gue angkat telepon sebentar, ya," kata Rahel seraya berdiri dari tempat duduknya dan mencari tempat yang sepi.

"Halo?"

"Ya."

"Rame, ya?"

Rahel menatap ke kanan dan ke kiri untuk melihat sekitarnya. "Iya."

"Kamu senang, 'kan?"

"Gak ada kamu."

Terdengar suara ketawa dari balik telepon. "Emang cuma aku yang bisa buat kamu senang?"

"Gak juga."

Selama beberapa detik, tidak ada perbincangan lagi di antara keduanya.

"Kenapa?" tanya Rahel untuk memecah keheningan.

"Have fun, ya."

"Iya."

"Jangan lupa."

Rahel mengernyit. "Jangan lupa apa?"

"Bungkusin kue sama daging ayam buat aku. Gak usah bilang sama siapa-siapa. Ambilnya diem-diem."

"Kamu nyuruh aku mencuri?"

"Enggak."

"Itu sama aja nyuri, Revan. Kan aku ambilnya diem-diem, gak kasih tahu pemiliknya," ujar Rahel.

"Makanan itu buat siapa?"

"Tamu," jawab Rahel.

"Nah, aku kan tamunya. Kalau kamu ke pesta terus mau ambil makanan, harus izin dulu emang? Gak, 'kan?"

Rahel membuang nafas kesal. "Tapi kan kamu gak datang. Jadi kamu bukan tamunya."

She is RahelWhere stories live. Discover now