35. Permohonan

891 38 0
                                    

Buat dia merasakan kebahagiaan yang belum sempat gue kasih ke dia.

-Revan

***

"Mas Revan?" Bi Ana yang baru saja membuka pintu cukup terkejut melihat kedatangan Revan. Bi Ana-lah yang menjadi saksi bisu momen putus keduanya.

"Revan, Bi."

"Eh, iya, Revan." Bi Ana tersenyum canggung.

"Hm, ... anu ...." Wanita paruh baya itu tidak dapat melanjutkan kata-katanya. Jika biasanya Bi Ana akan langsung menyuruh Revan masuk, kini Bi Ana takut kedatangan Revan justru akan membuat hati Rahel semakin hancur.

"Saya ngerti, Bi. Saya gak akan masuk." Revan tersenyum kecut, seolah tahu isi pikiran Bi Ana.

Bi Ana menoleh ke belakang untuk memastikan Rahel tidak mengetahui keberadaan Revan karena saat ini Rahel sedang menghibur diri dengan menonton TV.

"Duduk dulu, Revan." Bi Ana mempersilakan Revan duduk di kursi yang tersedia di teras rumah. Revan pun menurut.

Bi Ana menutup pintu rumah, lantas duduk di samping Revan. "Gimana keadaan Rahel dua hari ini?"

"Setelah kalian putus?"

Deg.

Hati Revan seakan tertusuk benda tajam saat Bi Ana mengucapkan kata putus. Revan selalu menenangkan perasaannya dengan menyangkal takdir bahwa mereka belum putus. Ia selalu meyakinkan diri bahwa saat ini dirinya dan Rahel hanya sedang menenangkan diri masing-masing.

Bi Ana sendiri tidak tahu kenapa ia dengan tega bertanya seperti itu. Seharusnya ia bisa menjaga perasaan Revan.

"Ehm, ... non Rahel gak baik-baik aja, Mas—eh, Revan."

Sudah Revan duga. Meskipun Mira mengatakan bahwa Rahel baik-baik saja setelah putus dari Revan, pemuda itu sangat tidak percaya. Ia yakin Rahel sudah meminta Mira dan Tasya untuk berbohong setiap kali Revan menanyakan keadaan gadis itu.

"Dia masih mau makan?"

Bi Ana mengangguk. "Iya. Kemarin Den Glenn yang datang suapin ke sini."

"Glenn?"

"Iya."

Revan mengusap wajah ketika Bi Ana menyebut nama Glenn. Kenapa Glenn selalu ada di saat Revan tidak ada untuk Rahel? Apakah itu berarti Glenn adalah orang yang diizinkan Tuhan untuk menggantikan posisi Revan dalam hidup Rahel? Kalau iya, ingin sekali Revan memohon pada Tuhan untuk mengizinkan Rahel menjadi miliknya lagi.

"Bi Ana, tolong aku buat ...."

Suara itu berhasil mengejutkan Revan dan Bi Ana. Spontan mereka menatap ke arah pintu yang sudah terbuka dan menunjukkan sosok Rahel dengan raut wajah yang tidak kalah terkejut dari mereka.

Melihat keberadaan Revan, hati Rahel terasa sangat sakit. Jika dulu Rahel akan tersenyum bahagia ketika melihat wajah Revan setelah sekian lama tidak bertemu, kini sebaliknya. Gadis itu justru meneteskan air mata dan menginginkan Revan segera enyah dari hadapannya.

She is RahelWhere stories live. Discover now