Dua Belas

14.8K 1.5K 64
                                    

Multimedia: T-shirt Maudy-Kafin yang nggak sengaja couplean :v

..
Btw gais! Vote dulu ya:)
capek tau buatnya

Saat masuk ke dalam mobil, Maudy dikejutkan dengan pemandangan yang dilihatnya.

Baju yang ia kenakan hampir sama dengan yang Kafin kenakan sekarang. Jika mereka jalan bersama, sudah pasti orang akan mengira mereka sengaja mengenakan baju couple.

Lain halnya dengan Maudy yang terlihat shock, cowok di balik kemudi itu malah tertawa lepas. Seakan itu adalah hal yang lucu.

"Emang kita jodoh ya?" Katanya di tengah tawa.

Maudy mendengkus. "Kalau aku ganti baju sempet nggak, sih?"

Mendengar itu, Kafin segera mengunci pintu mobil dan mulai menjalankan mobilnya. Hal itu lantas membuat Maudy kesal dan melampiaskannya dengan memukul lengan Kafin.

"Kok dipukul?" Tanya Kafin terkekeh.

"Aku mau ganti baju, kok malah jalan sih." Gerutu Maudy. Kedua tangannya terlipat di depan dada.

"Kita udah telat hampir sejam, lho. Lagian ngapain sih diganti? Lucu kali, Dy. Couple."

Maudy mendengkus. "Nanti orang salah paham, ngira kita pacaran."

"Terus kenapa? Kamu segitu nggak maunya dibilangin pacaran sama aku?"

Jawaban Kafin membuat Maudy terbungkam untuk beberapa saat. Ekor matanya melirik Kafin yang terlihat sangat santai membawa mobilnya.

Helaan napas panjang keluar dari bibir tipis Maudy yang terlihat segar karena efek liptint. "Nggak gitu, Kaf."

Kali ini gantian Kafin yang melirik ke arah gadis di sebelahnya. "Terus?"

"Terus apa?"

"Kenapa kamu kayak nggak mau banget dikira pacar aku. Hmm?"

"Siapa yang nggak mau, sih?" Jawab Maudy kesal.

Beberapa detik kemudian Maudy langsung menyesali jawabannya. Apalagi melihat senyum Kafin yang mengembang.

"Jadi mau, nih? Yaudah, pacaran yuk."

"Ih apasih!" Ujar Maudy sambil mengalihkan pandangannya ke luar jendela.

Setelah itu hanya suara dari radio yang mengisi perjalanan mereka. Untunglah tak lama kemudian, mereka sampai di tujuan. Sekolah Menengah Atas Semesta.

..

Riuh penonton menyapa kedatangan sepasang remaja itu. Mereka berjalan beriringan menuju bangku penonton.

Rencananya Kafin akan mengajak Maudy untuk duduk di jajaran belakang. Namun, kebetulan mereka melihat Rila yang duduk di jajaran depan.

Lantas mereka berdua berjalan menghampiri keberadaan Rila.

"Hai, tetangga." Sapa Kafin pada Rila yang terlihat serius menonton pertandingan.

"Eh? Tetangga?" Kata Rila sedikit terkejut dengan kedatangan Kafin. Apalagi saat melihat seseorang yang ada di belakangnya.

"Lha? Kalian datang berdua?" Lanjut Rila.

"Nggak. Datangnya se-RT." Jawab Kafin sinis. "Udah liat berduaan doang."

"Dih, santai dong! Ngegas mulu. Heran gue."

"Yang ngegas siapa sih?"

"Bodo ah!" Rila menepuk kursi kosong di sebelahnya. "Sini, Dy. Duduk."

Lantas Maudy duduk disana dan diikuti dengan Kafin yang duduk di sebelah kirinya. Jadi posisinya berada di antara Kafin dan Rila.

"Sendirian, La? Ngenes banget." Ejek Maudy saat melihat bangku di sebelah kanan Rila yang kosong.

Implisit ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang