4. Love & Separation

527 105 25
                                    

Chapter 4

.Love and Separation.


Suji keluar dari kamarnya. Seketika ia bertemuu tatap dengan Jinyoung yang ternyata sudah menunggunya sedari tadi. Jinyoung menatap Suji sementara Suji menunduk tak ingin menatap Jinyoung sembari melanjutkan langkahnya.

"Suji, aku ingin bicara denganmu" ucap Jinyoung.

"Putra Mahkota, anda telah bekerja keras untuk Wei. . ku rasa anda tidak perlu membuang energi untuk mengajakku bicara" ujar Suji kemudian hendak melanjutkan langkahnya tetapi Jinyoung menghadang langkah Suji.

"ku mohon. . " ucap JInyoung.

Suji menatap mata kakaknya dengan tatapan sedih, ia kemudian mengalah dan setuju untuk bicara dengan Jinyoung. Jinyoung membawa Suji ke dalam kediaman Suji.

"Suji, aku tahu kau tidak setuju dengan pernikahan ini. . tetapi lamaran dari mereka telah tiba lebih cepat dari rencanaku" ucap Jinyoung.

Suji terkejut, ia menatap Jinyoung dengan tatapan tak percaya. Jinyoung mengedipkan matanya dan meneguk salivanya ragu.

"tadi, saat Permaisuri Wei Fen tiba dan menemui Raja Wei Lian, ia mengatakan tujuan utamanya selain menghadiri pernikahan Jieun. . . mereka ingin meminangmu menjadi Putra Mahkotass Dinasti Shu" ungkap Jinyoung.

"Putra Mahkota. . aku . . "

"aku tahu kau akan membenciku, tapi kau harus melakukan ini adikku. . ini semua demi dirimu, demi rakyat kita. . " ungkap Jinyoung.

Suji menunduk, perlahan air mata mengalir dari kedua pelupuk mata indahnya. Jinyoung menyentuh tangan Suji dengan hati-hati.

Perlahan pintu kamar Suji terbuka, didepan pintu sudah berdiri Hyunjin yang menatap Suji dengan tatapan penuh kerinduan dimatanya. Suji dan Jinyoung beralih menatap ke depan pintu kamar Suji dimana Hyunjin berdiri disana.

"Ayah sudah memutuskan. . ia ingin kau Bahagia dan ia percaya Hyunjin akan membahagiakanmu asalkan kau berjanji untuk tak kembali lagi ke Dinasti Wei" ungkap Jinyoung.

"apa?" Suji menatap Jinyoung tak percaya.

"setelah kau pergi, Mungkin saja Dinasti Wu memutuskan untuk berperang melawan Wei, tapi Ayah berkata bahwa Wei masih punya harapan. . ia berkata padaku untuk menjauhkanmu dari masalah ini. . ia berkata bahwa kau masih punya kesempatan untuk Bahagia. Karena itu jangan khawatirkan kami" ungkap Jinyoung sembari menyentuh wajah Suji dengan lembut.

Suji meneteskan air matanya sekali lagi. satu sisi dari dirinya tak percaya dengan situasi ini. ia Bahagia tetapi sedih disaat bersamaan. Ia tidak tahu rasa mana yang lebih dominan tetapi hatinya terasa sangat menderita saat ini.

"Hwang Hyunjin, sebagai anak Perdana Mentri kebanggaan Wei yang Agung. . ku harap kau bisa menjaga Wei Suji dengan seluruh jiwamu" ucap Jinyoung sembari meraih tangan Hyunjin dan menyatu tangan mereka satu sama lain.

"Gege. . " kini Suji menatap Jinyoung dengan raut penuh penyesalan.

"sudah lama aku tak mendengar panggilan itu darimu" ujar Jinyoung dengan senyum sedih diwajah tampannya.

"Gege, . ." panggil Suji lagi dan langsung memeluk Jinyoung erat. Jinyoung turut meneteskan air matanya sembari membelai punggung Suji dengan lembut.

"aku tak akan pergi" ucap Suji dalam pelukan Jinyoung.

Hyunjin terkejut, ia menatap Suji yang perlahan melepaskan pelukan dirinya untuk Jinyoung. Jinyoung ikut terkejut dan menatap Suji dengan alis bertautan. Kini Suji beralih menatap Hyunjin, air mata Suji menetes pelan dari mata indahnya.

The Queen of ChinaWhere stories live. Discover now