35. Your Pain

761 104 32
                                    

.Chapter 35.

.Your Pain.


"tepat sekali tuan. . hari ini adalah hari spesial jadi kami memberikan diskon untuk pasangan suami istri" ujar pelayan itu menatap Hyunjin dan Tzuyu bergantian. Tzuyu sontak terdiam, pipinya memerah perlahan. Hyunjin yang tak ingin ada salah paham lantas menatap pelayan itu.

"kami bukan seperti yang anda bayangkan. . wanita ini, aku hanyalah pelayan dari wanita ini dan anaknya. Tolong berikan kami kamar terpisah" ujar Hyunjin dengan sopan.

"maaf tuan, tetapi kamar ditempat ini sudah penuh. Bagaimana jika kalian berbagi kamar saja? lagipula, bukankah ada anak kecil diantara kalian?" usul pelayan itu tak enak hati.

"tapi . . pria dan wanita berada dalam satu kamar. Bukanlah hal yang baik. Gadis ini memiliki reputasinya, jadi apa anda tidak memiliki kamar lain? Meskipun kecil, tidak masalah. selama ada tempat untuk tidur" jelas Hyunjin.

Setelah bernegosiasi cukup lama untuk mendapat kamar terpisah tetapi nihil. Mereka malah terjebak dalam sebuah kamar besar yang pelayan itu akui sebagai satu-satunya kamar yang mereka miliki atau mereka akan diusir dari sana.

Tzuyu terdiam memperhatikan Hyunjin yang meletakkan Xiao Yi dengan hati-hati diatas ranjang. Hyunjin juga dengan hangat menyelimuti Xiao Yi bagaikan seorang Ayah, Tzuyu pikir. . jika Hyunjin menjadi seorang Ayah, bukankah ia akan menjadi sosok yang sempurna?

Pria itu tampan, berwibawa, terlihat cerdas dan penuh perhatian. Tentu saja siapapun yang menjadi istrinya adalah seorang wanita yang paling beruntung diseluruh dunia. Tzuyu tanpa sadar mengulas senyum diwajah cantiknya.

"nona . . "

"Tzuyu. . panggil saja aku Tzuyu" ujar Tzuyu dengan senyum tebar pesona miliknya.

"baiklah. . nona Tzuyu" ujar Hyunjin seakan tak terbiasa melepaskan kebiasaan formalnya itu kepada orang lain.

"baiklah. . apapun itu, selama kau yang menyebutkannya. Akan terdengar seperti kata cinta ditelingaku" batin Tzuyu tersenyum senang.

"maafkan aku nona. . aku tidak berhasil mendapatkan dua kamar. Tapi nona jangan khawatir, aku akan tidur di kereta malam ini" ujar Hyunjin kemudian hendak keluar tetapi Tzuyu menahan tangan Hyunjin cepat tanpa ia sadari.

Hyunjin terkejut mendapati tangan Tzuyu yang menggenggamnya, Tzuyu yang sadar akan perlakuan tidak sopannya lantas melepaskan tangan Hyunjin secepat kilat dan menggaruk tengkuknya salah tingkah.

"ehm. . itu, kau bisa tinggal . . udara sangat dingin diluar. .jika kau sakit, aku tidak akan sanggup mengurus Wu Xiao. . maksudku Pangeran Xiao sendirian. . jadi tinggal lah disini" ujar Tzuyu salah tingkah.

"tapi nona, ini menyangkut reputasimu. Meski kau adalah pelayan, kau tetaplah seorang wanita yang belum menikah. Bagaimana jika orang-orang mengetahui hal ini?" ujar Hyunjin dengan bijaksana.

"Hwang Hyunjin. Bisakah kau bersikap kurang ajar? Sifat sopan yang menghargai wanita yang kau tunjukkan justru membuat aku semakin jatuh cinta padamu" batin Tzuyu dengan wajah gusarnya.

"tetap saja. . aku lebih memilih pekerjaanku dibanding reputasiku. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada Pangeran Xiao? Aku hanyalah seorang wanita, aku . . tetap saja butuh dilindungi. Jadi tidurlah disini. Aku akan tidur di lantai dan membiarkanmu tidur bersama Pangeran Xiao" jelas Tzuyu berusaha memberi pembelaan pada Hyunjin.

Hyunjin mengerutkan alisnya seakan berpikir keras. Ia tidak ingin merugikan gadis ini tetapi mendengar alasan yang gadis ini katakan, ia paham kenapa gadis ini tidak ingin ditinggal olehnya. Hyunjin kemudian menghela napas dan merebut kain yang Tzuyu lentangkan diatas lantai.

The Queen of ChinaWhere stories live. Discover now